Puisi: Hari Lebaran (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Hari Lebaran" karya Ajip Rosidi bukan hanya sekadar puisi tentang perayaan, tetapi juga merupakan perenungan mendalam tentang ...
Hari Lebaran

Hari ini hari hati percaya
akan arti hidup dan mati, yang cuma sempat
Direnungkan setahun sekali. Sungguh besar maknanya
jalan panjang menuju liang-lahat.

Hari ini hari kesadaran akan tradisi
menyempatkan umat sejenak bersama-sama
menghirup udara lega dalam kepungan derita
sehari-hari yang bikin orang jauh-menjauhi.

Hari ini hariku pertama 'kan menjalani
hidup antara manusia, sedangkan diriku sendiri
makin sepi terasing, lantaran mengerti
kelengangan elang di langit tinggi.

Jatiwangi, H. 1381

Sumber: Jeram (1970)

Analisis Puisi:
Puisi "Hari Lebaran" karya Ajip Rosidi merangkum nuansa dan makna penting dari Hari Raya Idul Fitri.

Refleksi Spiritual: Puisi ini mencerminkan momen refleksi spiritual yang mendalam. Hari Lebaran bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang introspeksi diri, pemahaman akan arti hidup, dan persiapan menuju kehidupan setelah kematian ("jalan panjang menuju liang-lahat").

Kesadaran akan Tradisi: Ajip Rosidi menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan tradisi dalam perayaan Idul Fitri. Meskipun dunia serba sibuk dan penuh dengan kesibukan sehari-hari, Hari Lebaran memberikan kesempatan bagi umat manusia untuk bersama-sama merayakan dan menyempatkan waktu untuk menghirup kedamaian dan kelegaan.

Perspektif Individual vs Komunal: Puisi ini menggambarkan kontras antara pengalaman individual dan pengalaman komunal pada Hari Lebaran. Sementara harinya mungkin pertama kali bagi individu, tetapi di tengah keramaian umat manusia, individu merasakan dirinya semakin terasing dan menyadari kesendirian di tengah keramaian.

Simbolisme Elang: Elang dalam puisi ini mewakili keheningan dan kesepian yang terdapat di langit yang tinggi. Simbolisme elang dapat diartikan sebagai kesadaran akan keagungan alam semesta dan perenungan akan kehidupan yang luas dan dalam.

Struktur Puisi: Puisi ini terdiri dari tiga bait yang singkat tetapi padat makna. Penulisan yang sederhana namun kaya akan makna memungkinkan pembaca untuk merenung dan merasakan kedalaman makna yang tersirat di balik kata-kata.

Nilai Kebersamaan dan Persaudaraan: Meskipun menghadirkan kesadaran akan kesendirian, puisi ini juga menegaskan pentingnya kebersamaan dan persaudaraan dalam perayaan Hari Lebaran. Tradisi ini mengumpulkan orang-orang untuk merayakan bersama, menumbuhkan rasa persaudaraan, dan menguatkan hubungan sosial.

Dengan demikian, puisi "Hari Lebaran" karya Ajip Rosidi bukan hanya sekadar puisi tentang perayaan, tetapi juga merupakan perenungan mendalam tentang spiritualitas, tradisi, kesadaran diri, dan makna kebersamaan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Hari Lebaran
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.