Puisi: Matahari (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Matahari" karya Ajip Rosidi menggambarkan sebuah perjalanan pencarian yang mendalam, di mana penyair menembus lapisan-lapisan awan untuk ...
Matahari

Kutembus mega yang putih, yang kelabu, yang hitam sekali
Di baliknya kucari yang terang: Sinar si matahari!

Sumber: Sajak-Sajak Anak Matahari (1979)

Analisis Puisi:

Puisi "Matahari" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya singkat namun menggambarkan kekuatan simbolis dari matahari.

Simbolisme Matahari: Matahari dalam puisi ini bukan hanya sebuah objek langit yang memberikan cahaya dan kehangatan. Lebih dari itu, matahari melambangkan kejelasan, kebijaksanaan, dan kekuatan yang melebihi kegelapan dan kebingungan. Dalam kegelapan dan ketidakpastian yang melingkupi kehidupan, matahari mewakili harapan dan kejelasan yang dicari.

Pencarian Makna: Penyair menyatakan tekad untuk menembus berbagai lapisan awan ("mega yang putih, yang kelabu, yang hitam sekali") untuk mencari sinar matahari. Ini bukan hanya pencarian fisik, tetapi juga metaforis. Penyair mungkin sedang mencari makna, pemahaman yang lebih dalam, atau pencerahan di tengah ketidakpastian dan kegelapan kehidupan.

Kekuatan Penyelarasan: Dalam perjalanan pencarian sinar matahari, penyair mungkin juga mengeksplorasi konsep penyelarasan diri dengan kekuatan alam. Matahari sering dianggap sebagai simbol harmoni dan keseimbangan, mengingat peran pentingnya dalam menjaga siklus kehidupan di Bumi. Dengan menembus berbagai jenis awan, penyair mungkin ingin menyelaraskan dirinya dengan energi dan kebijaksanaan yang dimiliki matahari.

Harapan dan Klarifikasi: Baris terakhir mencerminkan harapan akan penemuan yang jelas dan penerangan dari pencahayaan matahari. Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan kerumitan dan kegelapan, mencari sinar matahari menjadi metafora untuk mencari jalan keluar dan pencerahan di tengah-tengah kesulitan.

Dengan demikian, puisi "Matahari" karya Ajip Rosidi menggambarkan sebuah perjalanan pencarian yang mendalam, di mana penyair menembus lapisan-lapisan awan untuk menemukan kejelasan dan pencerahan yang diwakili oleh sinar matahari. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dan simbolisme di balik alam semesta dan perjalanan hidup.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Matahari
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.