Puisi: Penyair (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Penyair" menggambarkan kekuatan, tanggung jawab, dan peran yang dimiliki oleh seorang penyair dalam memahami dan membentuk dunia di sekitarnya.
Penyair (1)

Adapun penyair lahir
membangkitkan kematian para penyihir
lalu dengan mantra kata-kata
menjelmakan kehidupan manusia

menyanyikan kelahiran cinta
atau menangisi kematian bunda
melagukan kesia-siaan rindu, kau pun tahu
segala yang beralamat duka

Penyair (2)

siapa menjelajahi pagi
mendapat pertama sinar mentari

lagu kunyanyikan kini
akan dimengerti nanti

lagu kusajakkan kini
suara lubuk hati

yang selalu sunyi.

1954

Sumber: Jeram (1970)

Analisis Puisi:
Puisi "Penyair" karya Ajip Rosidi merupakan refleksi mendalam tentang peran dan pengaruh seorang penyair dalam kehidupan manusia serta dalam pembentukan budaya. Dalam dua bagian puisi yang singkat namun padat, Rosidi mengungkapkan esensi dari keberadaan seorang penyair.

Kekuatan Kata-Kata: Bagian pertama puisi menggambarkan kekuatan penyair dalam menghidupkan dan mengubah dunia melalui kata-kata. Rosidi mengaitkan penciptaan puisi dengan proses magis yang mengubah kematian menjadi kehidupan. Kata-kata penyair memiliki kekuatan untuk menyanyikan kelahiran cinta, meratapi kematian, dan mengungkapkan kesedihan dan kerinduan. Puisi menjadi medium di mana penyair memanifestasikan realitas manusia dan kehidupan dengan cara yang membangkitkan emosi dan pemahaman yang mendalam.

Pemahaman yang Mendalam: Bagian kedua puisi menyoroti pengalaman penyair dalam menjelajahi kehidupan dan mengungkapkan kebenaran batin. Penyair diibaratkan sebagai pelaku yang menjelajahi pagi dan mendapat sinar mentari pertama. Dalam pencarian makna dan keindahan, penyair menemukan suara hati yang selalu sunyi. Rosidi menekankan bahwa meskipun puisi mungkin tidak langsung dimengerti oleh semua orang pada saat pertama kali dinyanyikan, namun suatu saat kebenaran dan keindahan dalam kata-kata penyair akan diresapi oleh banyak orang.

Panggilan untuk Kebenaran dan Kecerdasan Emosional: Rosidi menekankan peran penting penyair dalam mencerahkan dan menggerakkan hati serta pikiran manusia. Puisi menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan mendalam tentang kehidupan, cinta, dan kemanusiaan. Penyair memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kebenaran dan keindahan, bahkan jika pesan-pesan tersebut tidak selalu mudah dimengerti atau diterima oleh semua orang pada awalnya.

Dengan kata-kata yang sederhana namun sarat makna, Ajip Rosidi dalam puisi "Penyair" menggambarkan kekuatan, tanggung jawab, dan peran yang dimiliki oleh seorang penyair dalam memahami dan membentuk dunia di sekitarnya. Puisi ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran akan kebenaran dan keindahan dalam kehidupan manusia, serta panggilan untuk lebih menghargai dan memahami karya-karya penyair dalam budaya kita.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Penyair
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.