Puisi: Protelon (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Protelon" karya Wiji Thukul mencerminkan kesadaran akan kesalahan di masa lalu dan pengorbanan yang telah dilakukan, tetapi ....
Protelon


Dalan iki dadi saksi
aku niba-tangi bola-bali
dalam iki ngerti
menawa aku wis wau wedi
keblasuk
ora wani bali.


Sumber: Para Jendral Marah-Marah (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Protelon" karya Wiji Thukul adalah ungkapan perasaan seorang penyair tentang perjuangan, pengorbanan, dan ketidakakanan dalam hidup.

Ketidakakanan dalam Hidup: Judul puisi ini, "Protelon," mungkin merupakan bentuk bahasa Jawa yang mengacu pada "Proletariat" atau kaum buruh. Puisi ini menggambarkan ketidakakanan yang dialami oleh kelompok sosial ini. Penyair merasa seperti seorang saksi yang hanya bisa menyaksikan ketidakakanan yang terus berlanjut di sekitarnya.

Pengorbanan dan Perjuangan: Dalam baris "aku niba-tangi bola-bali," penyair mengungkapkan pengorbanannya dalam menghadapi perjuangan hidup. Kata-kata ini mungkin merujuk pada upaya keras untuk mengatasi kesulitan dan rintangan yang mungkin ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Kesadaran atas Keburukan Masa Lalu: Dengan kata-kata "menawa aku wis wau wedi keblasuk," penyair mengungkapkan kesadarannya tentang masa lalu yang penuh dengan kesalahan atau keburukan. Ini bisa mencerminkan penyesalan atas tindakan atau pilihan yang telah dilakukan di masa lalu.

Pernyataan Ketidakakanan: Puisi ini berakhir dengan kata-kata "ora wani bali," yang mungkin merupakan pengakuan penyair tentang ketidakakanan yang dialaminya. Meskipun menyadari perjuangan dan pengorbanan, penyair merasa tidak mampu untuk berbalik atau melarikan diri dari situasi tersebut.

Puisi "Protelon" karya Wiji Thukul adalah ungkapan perasaan penyair tentang perjuangan dan ketidakakanan dalam hidup. Puisi ini mencerminkan kesadaran akan kesalahan di masa lalu dan pengorbanan yang telah dilakukan, tetapi juga menyuarakan rasa tidakmampu untuk mengubah keadaan yang ada. Ini adalah ungkapan yang menggambarkan ketidakadilan sosial dan kesulitan hidup dalam bentuk yang kuat dan sederhana.

Wiji Thukul
Puisi: Protelon
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.