Puisi: Bumi Hangus (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Bumi Hangus" karya W.S. Rendra menyoroti kondisi bumi yang terancam oleh kerusakan lingkungan dan kehancuran, serta menimbulkan pertanyaan ...
Bumi Hangus

Di bumi yang hangus, hati selalu bertanya
apalagi yang kita punya? Berapakah harga cinta?
Di bumi yang hangus hati selalu bertanya
Kita harus pergi kemana, di mana rumah kita?
Di bumi yang hangus hati selalu bertanya
bimbang kalbu oleh cedera
Di bumi yang hangus hati selalu bertanya
hari ini maut giliran siapa?

Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:

Puisi "Bumi Hangus" karya W.S. Rendra menyoroti kondisi bumi yang terancam oleh kerusakan lingkungan dan kehancuran, serta menimbulkan pertanyaan yang dalam mengenai nilai-nilai kehidupan dan keberadaan manusia.

Kehancuran Lingkungan: Puisi ini secara langsung merujuk pada kerusakan lingkungan dan bencana alam yang mengancam bumi. Frasa "bumi yang hangus" menggambarkan gambaran tentang bumi yang terbakar atau hancur akibat kegiatan manusia yang tidak berkelanjutan.

Pertanyaan Eksistensial: Dalam puisi ini, terdapat serangkaian pertanyaan yang menggambarkan kebingungan dan kegelisahan hati manusia di tengah-tengah kehancuran lingkungan dan ketidakpastian kehidupan. Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan ketidakmampuan manusia dalam menghadapi perubahan yang drastis dan kerentanan bumi yang terus menerus terancam.

Kehilangan Identitas dan Rumah: Penyair menyoroti perasaan kehilangan identitas dan rumah di tengah-tengah bumi yang terancam kehancuran. Pertanyaan tentang "di mana rumah kita?" menyoroti perasaan terasing dan kehilangan akibat degradasi lingkungan.

Nilai Cinta dan Kehidupan: Puisi ini juga menanyakan nilai-nilai yang seharusnya diutamakan, seperti cinta dan kehidupan. Ketika bumi terancam, pertanyaan tentang harga cinta dan siapa yang akan menjadi korban selanjutnya menjadi penting bagi manusia.

Kengerian Akan Kematian: Puisi ini mencerminkan ketakutan akan kematian yang mendekati, terutama di tengah kondisi bumi yang semakin memburuk. Pertanyaan tentang siapa yang akan menjadi korban berikutnya menegaskan rasa takut dan kebingungan manusia akan takdir mereka di masa depan.

Puisi "Bumi Hangus" adalah puisi yang menggambarkan gambaran yang suram dan penuh kegelisahan tentang kondisi bumi yang terancam oleh kerusakan lingkungan. Dengan serangkaian pertanyaan eksistensial, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tindakan dan nilai-nilai yang seharusnya diutamakan dalam menjaga bumi dan keberlangsungan hidup manusia.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Bumi Hangus
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.