Puisi: Kenangan dan Kesepian (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Kenangan dan Kesepian" karya W.S. Rendra menggambarkan perasaan kesepian dan nostalgia terhadap kenangan yang telah berlalu.
Kenangan dan Kesepian

Rumah tua
dan pagar batu.
Langit di desa dan
sawah dan bambu.

Berkenalan dengan sepi
pada kejemuan disandarkan dirinya.
Jalanan berdebu tak berhati
lewat nasib menatapnya.

Cinta yang datang
burung tak tergenggam.
Batang baja waktu lengang
dari belakang menikam.

Rumah tua
dan pagar batu.
Kenangan lama
dan sepi yang syahdu.

Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Kenangan dan Kesepian" karya W.S. Rendra adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan kesepian dan nostalgia terhadap kenangan yang telah berlalu.

Tema Puisi: Puisi ini menggambarkan dua tema utama, yaitu kenangan dan kesepian. Penyair merenungkan kenangan lama dan bagaimana kenangan tersebut terkait dengan perasaan kesepian yang dalam.

Gambaran Alam: Penyair menggunakan gambaran alam, seperti "langit di desa," "sawah," dan "bambu," untuk menciptakan latar belakang yang khas dari kenangan lama. Alam menjadi bagian dari kenangan itu sendiri dan meresap ke dalam perasaan kesepian.

Pertemuan dengan Sepi: Penyair menggambarkan pertemuan dengan kesepian sebagai sebuah pengalaman yang mendalam. Kesepian menjadi teman yang menyandarkan dirinya dan yang dia kenal dengan baik.

Kekuatan Waktu: Puisi ini juga menggambarkan bagaimana waktu memengaruhi kenangan dan perasaan kesepian. Waktu, seperti "batang baja waktu," dapat menjadi alat yang mematikan dan menyakitkan.

Kesulitan Menangkap Cinta: Puisi ini menyiratkan kesulitan untuk menangkap dan merasakan cinta yang mungkin datang dalam hidup, seperti "cinta yang datang / burung tak tergenggam." Ini mencerminkan bagaimana perasaan kesepian dapat menghalangi kemampuan seseorang untuk merasakan cinta.

Rasa Nostalgia: Puisi ini penuh dengan rasa nostalgia terhadap kenangan yang telah berlalu. Rumah tua dan pagar batu adalah simbol-simbol yang merepresentasikan masa lalu dan nostalgia terhadapnya.

Ketidakpastian Nasib: Penyair mencatat bahwa "jalanan berdebu tak berhati / lewat nasib menatapnya." Ini mencerminkan ketidakpastian dan keberanian dalam menghadapi nasib yang tidak selalu bersahabat.

Puisi "Kenangan dan Kesepian" adalah ekspresi yang mendalam tentang perasaan kesepian dan kenangan yang mendalam dalam hidup. Penyair berhasil menggambarkan bagaimana alam dan waktu memengaruhi perasaan seseorang, sambil merenungkan perasaan nostalgia terhadap masa lalu.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Kenangan dan Kesepian
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.