Puisi: Lagu Malam (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Lagu Malam" karya W.S. Rendra menciptakan gambaran yang mengesankan tentang malam yang penuh dengan keindahan, hasrat, dan misteri.
Lagu Malam


Burung malam lepas dua-dua
membendung anak kali dari langit.
Jatuhlah merjan-merjan mimpi.
Digetarkan bulu-bulu tubuhnya
dan bersebaran kutu-kutu perak.

Manis, ya manis.
Tusuk peniti lima buah
pada renda menutup dadamu.
Bujang-bujang mengulurkan tangannya
tak berarah di remang-remang
Wahai, betapa bercandunya
tangan bujang di remang-remang.

Ada bocah, ada nenek
ada pokok mangga dan dongeng.
Wajah yang dipahat tajam garam
menyorot atas wajah bersih telanjang.
Mata-mata mereka tengadah terbuka.
Dan terlepas dari manik-manik hitamnya:
burung emas tak bersarang.


Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Lagu Malam" karya W.S. Rendra adalah karya yang memikat dengan gambaran yang kuat tentang kehidupan malam yang misterius dan sensual. Dalam puisi ini, penyair menghadirkan momen malam dengan semua keindahannya, baik yang terangkat maupun yang tersembunyi.

Gambaran Malam yang Memukau: Puisi ini menghadirkan gambaran yang memukau tentang malam. Deskripsi burung malam yang lepas, anak kali yang dipenuhi mimpi, dan bulu tubuh yang bergetar menciptakan suasana yang kaya dan kuat. Penyair menggunakan bahasa yang indah untuk menggambarkan keindahan malam.

Simbolisme Burung Malam: Burung malam dalam puisi ini bisa diartikan sebagai simbol kebebasan dan hasrat. Lepasnya burung malam dari dua-dualangit dapat mencerminkan keinginan untuk melepaskan diri dari batasan dan keterikatan.

Kesegaran dan Sensualitas: Penyair dengan indah mengekspresikan keindahan tubuh manusia dalam penggambaran tentang renda yang menutup dada dan tangan bujang yang merayap dalam remang-remang. Ini menciptakan nuansa sensualitas yang merayakan kehidupan duniawi.

Dua Sisi Malam: Puisi ini menggambarkan malam dengan dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, ada keindahan, hasrat, dan keceriaan, seperti yang terlihat dalam gambaran tentang bujang-bujang yang bermain-main. Di sisi lain, ada unsur misteri dan ketidakpastian yang diwakili oleh burung emas yang tak bersarang.

Kontras antara Bocah dan Nenek: Puisi ini menciptakan kontras antara dua generasi, bocah dan nenek. Ini mungkin menggambarkan siklus kehidupan yang terus berlanjut, dengan bocah yang mewakili awal kehidupan dan nenek yang mewakili akhirnya.

Dongeng dan Realitas: Dongeng hadir dalam puisi ini sebagai simbol pengalaman yang melekat dalam ingatan kita, bahkan ketika kita tumbuh dewasa. Sebuah pesan tentang bagaimana kita membawa pengalaman masa kecil kita ke dalam hidup dewasa kita.

Puisi "Lagu Malam" menciptakan gambaran yang mengesankan tentang malam yang penuh dengan keindahan, hasrat, dan misteri. Ini adalah karya sastra yang merayakan kehidupan duniawi dan keajaiban yang bisa ditemukan dalam momen-momen yang tampaknya sederhana. Penyair dengan indah mengekspresikan makna dan pesan dalam kehidupan malam.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Lagu Malam
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.