Puisi: Pelarian Sia-Sia (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Pelarian Sia-Sia" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kegelisahan, kebingungan, dan pelarian dalam ....
Pelarian Sia-Sia


Kehitaman yang bermukim di kepala
melandanya ke lorong-lorong dan pengembaraan malam
- hitam di kepala.

Kehitaman yang memburuinya
mengasingkannya dari hidup sendiri.

Hitam di kepala
kini dikorek dan digalinya.

Tiada satu penemuan
dan masih hitam.

Atau ada juga
tapi ditabiri asmara
asap adalah kediriannya.

Lari! Lari!
terlanda ia.

Terkadang satu malam
dihabisi di kedai kopi.
Angin menguaki dinding
memupus kehangatan.

Menggetar bulu-bulunya
terasa es di botak kepala
bukan oleh dingin angin
tapi keasingan yang hitam
yang dibawa dari daerahnya
- malam.

Kehitaman di kepala!

Alangkah akan lapangnya
seandainya dengan beberapa gelas tuak
terhenti permukimannya.

Tapi bagaimana kalau dalam bius lupa
dalam remang pandang dan segala goyang.
Menari-nari ia berkibaran jubahnya?
Ia itu! Yang hitam!

Kemana lagi lari?
Perjinahan di kandang kuda?
Memberontak dalam genggam sedikit lupa?
Berlari, berlari dan berlari juga
lalu ceburkan diri di kali?

Bagaimana itu bisa?
Kalau kehitaman itu bergayut juga
di berat sepatunya?

Bagaimana itu bisa?

Di suatu saat permenungannya
dilihat anak-anak main bola
di tepi jalan raya
dan tiba-tiba oto merampas satu dari mereka
tanpa duga dan berita!

Akhirnya berteriak juga kehitamannya:
- Lazarus! Lazarus!
yang pernah bangkit dari kematian
beri aku cerita dari jagat seberang
rahim bumi dan kelanjutannya!
Lazarus! Lazarus!
Beri aku cerita!

Merunduk ia.
Dan Lazarus tidak pernah beri cinta.


Sumber: Kisah (September, 1955)

Analisis Puisi:
Puisi "Pelarian Sia-Sia" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kegelisahan, kebingungan, dan pelarian dalam kehidupan. Puisi ini melalui bahasa metafora dan gambaran-gambaran visual memberikan pandangan mendalam tentang kehidupan dan perasaan individu yang menghadapi cobaan dan tantangan.

Gambaran Kehitaman dan Pengasingan: Puisi ini mengawali dengan gambaran kehitaman yang bermukim di kepala, yang melanda individu dan mengarahkannya ke lorong-lorong pengembaraan malam yang gelap. Kehitaman ini melambangkan perasaan gelap dan terasing yang menguasai pikiran individu, menciptakan rasa kebingungan dan kekosongan dalam hidupnya.

Pelarian dari Diri Sendiri: Puisi ini menggambarkan usaha individu untuk melarikan diri dari kondisi batiniah yang penuh penderitaan dan kegelisahan. Upaya pelarian ini tidak berhasil, karena "kehitaman" atau perasaan gelap selalu mengikuti dan memburunya. Penggambaran ini mencerminkan ketidakmampuan untuk melarikan diri dari masalah internal yang melanda.

Rasa Kehampaan dan Tantangan Hidup: Puisi ini menggambarkan perasaan kehampaan dan keterasingan dari makna hidup. Individu merasa terombang-ambing dalam perjalanan hidupnya yang sia-sia dan tanpa arah yang jelas. Meskipun berusaha mencari jawaban dan makna, individu tetap merasa terjebak dalam kegelapan.

Pertanyaan tentang Kehidupan dan Kematian: Puisi ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang kehidupan dan kematian. Penyair mengaitkan gambaran Lazarus, sosok yang bangkit dari kematian dalam tradisi agama, untuk mencari pemahaman tentang kehidupan dan tujuan hidup. Namun, dalam akhir puisi, disadari bahwa Lazarus tidak memberi cinta, mengisyaratkan bahwa jawaban-jawaban tidak selalu mudah ditemukan.

Puisi "Pelarian Sia-Sia" adalah puisi yang penuh dengan gambaran-gambaran simbolis dan makna-makna mendalam. Puisi ini menggambarkan perasaan terjebak, terasing, dan mencari makna dalam kehidupan. Melalui bahasa metafora yang kuat, W.S. Rendra mengajak pembaca merenung tentang kompleksitas emosi dan tantangan hidup yang dihadapi oleh individu.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Pelarian Sia-Sia
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.