Puisi: Sungai (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Sungai" karya Joko Pinurbo menggambarkan hubungan yang erat antara ibu dan anak melalui metafora sungai.
Sungai

Ibu membekaliku sebuah sungai
yang jernih dan berkecipak-kecipak airnya.
Sungai itu ditanam di telapak tanganku,
mimpi Ibu terbawa dalam arusnya.

Bila aku tidur, sungaiku berkelana
menyusuri garis-garis nasibku.
Gemericik di tengah hutan.
Gemuruh di malam jauh.

Bila rindu meluap dan aku banjir,
jari-jari tanganku mengucurkan air.

2012

Sumber: Baju Bulan (2013)

Analisis Puisi:
Dalam puisi "Sungai" karya Joko Pinurbo, penulis menggambarkan hubungan yang erat antara ibu dan anak melalui metafora sungai. Puisi ini mengilustrasikan bagaimana ibu memberikan anugerah kehidupan dan nasihat kepada anaknya, yang tercermin dalam simbolisme sungai yang diberikan ibu kepada anaknya.

Ibu sebagai Sumber Anugerah: Puisi ini dimulai dengan ibu yang "membekaliku sebuah sungai" kepada anaknya. Metafora ini menciptakan gambaran ibu sebagai sumber kehidupan dan kebijaksanaan. Sungai ini jernih dan berkecipak-kecipak, mewakili kedalaman nasihat dan pelajaran yang diberikan ibu.

Sungai yang Ditanam di Telapak Tanganku: Penulis menggunakan imaji visual dengan mengatakan bahwa anak menerima sungai di telapak tangannya. Ini menciptakan gambaran bahwa nasihat ibu selalu hadir dan dapat diakses oleh anak, seperti air sungai yang selalu mengalir.

Mimpi Ibu dalam Arusnya: Puisi ini mengungkapkan bahwa "mimpi Ibu terbawa dalam arusnya". Ini bisa diartikan sebagai ibu yang memberikan nilai-nilai dan pengarahan kehidupannya kepada anaknya, yang kemudian tercermin dalam tindakan dan keputusan anak.

Perjalanan Sungai dalam Hidup: Bait kedua menciptakan gambaran sungai yang berkelana menyusuri garis nasib anak. Ini menggambarkan perjalanan hidup anak, dengan segala ups and downs, yang diilustrasikan oleh gemericik di tengah hutan dan gemuruh di malam jauh. Ini menunjukkan bahwa nasihat dan anugerah ibu selalu menemani anak dalam perjalanan hidupnya.

Rindu dan Pengucuran Air: Pada akhir puisi, penulis menyiratkan bahwa saat anak merindukan ibu dan kearifan yang diberikannya, anak mengucurkan air dari jari-jari tangannya. Ini bisa diartikan sebagai tindakan mengingat, menghargai, dan mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan ibu dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan dan Makna: Puisi "Sungai" menyampaikan pesan tentang ikatan yang kuat antara ibu dan anak serta nilai-nilai dan pengaruh yang ibu berikan dalam hidup anak. Sungai adalah metafora yang kuat untuk pengetahuan, nasihat, dan kebijaksanaan yang ibu berikan kepada anaknya. Puisi ini juga mencerminkan penghargaan dan rasa syukur anak atas nasihat yang telah diberikan oleh ibunya.

Gaya Penulisan dan Bahasa: Gaya penulisan Joko Pinurbo dalam puisi ini cenderung sederhana namun penuh makna. Bahasanya mudah dimengerti dan memberikan imaji yang kuat melalui penggunaan simbolisme sungai dan elemen-elemen alam.

Konteks Emosional: Puisi ini mencerminkan perasaan kedalaman emosi dan ikatan keluarga yang dapat dirasakan oleh banyak orang. Ibu sebagai figur sentral membawa nilai-nilai cinta, nasihat, dan arahan yang mewarnai perjalanan hidup anak.

Puisi "Sungai" karya Joko Pinurbo menggambarkan ikatan emosional antara ibu dan anak melalui metafora sungai. Puisi ini mengungkapkan bagaimana ibu memberikan anugerah kehidupan dan nilai-nilai melalui nasihat dan pelajaran yang dibawanya. Melalui gaya bahasa yang sederhana dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya hubungan keluarga dan warisan nilai-nilai dari orangtua kepada anak-anak.

Puisi: Sungai
Puisi: Sungai
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.