- Puisi ini menggambarkan impian dan keinginan untuk pergi ke suatu tempat yang disebut "tanah bahagia". Tempat ini digambarkan sebagai tempat yang subur, dipenuhi cinta, dan dikelilingi oleh pegunungan yang damai. Hal ini menciptakan gambaran tentang tempat yang indah dan penuh kedamaian.
- Puisi ini menekankan pentingnya harapan dan cinta dalam kehidupan. Tanah bahagia tersebut dilangiti oleh langit biru yang suci dan harapan cinta. Hal ini mencerminkan keinginan untuk hidup dalam cinta dan kesucian.
- Puisi ini menggambarkan keindahan alam dengan bahasa yang indah dan menggugah imajinasi. Penggambaran tentang tasik kesucian, sungai yang berkilau, dan angin yang membisikkan kenangan menciptakan suasana yang menenangkan dan memikat.
- Puisi ini mengungkapkan keinginan dan kerinduan yang mendalam untuk pergi ke tanah bahagia tersebut. Penyair merasa sengsara dan memiliki keluh kesah yang tak berhenti, sehingga memimpikan pertemuan dengan tanah bahagia tersebut.
- Puisi ini menggambarkan tanah bahagia sebagai tempat yang berharga dan berkilau seperti emas permata. Penyair bertanya kapan akan tiba waktu untuk bertemu dengan tanah bahagia tersebut, mengisyaratkan kerinduan yang tak terkatakan untuk mencapai kebahagiaan yang diimpikan.
Puisi: Tanah Bahagia
Karya: Sanusi Pane
Biodata Sanusi Pane:
- Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
- Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
- Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.