Puisi: Kembalikan Indonesia Padaku (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Kembalikan Indonesia Padaku" karya Taufiq Ismail mengundang pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang perubahan dan tantangan yang mungkin ...
Kembalikan Indonesia Padaku
kepada Kang Ilen

Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
Hari depan Indonesia adalah bola‐bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,
yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola  yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,

Kembalikan
Indonesia
padaku

Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam
dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan‐pelan tenggelam
lantaran berat bebannya kemudian angsa‐angsa berenang‐renang di atasnya,
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
dan di dalam mulut itu ada bola‐bola lampu 15 wat,
sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah angsa‐angsa putih yang berenang‐renang
sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam
dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan, 

Kembalikan
Indonesia
padaku

Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Hari depan Indonesia adalah bola‐bola lampu 15 wat, 
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,

Kembalikan
Indonesia
padaku

Paris, 1971

Sumber: Sajak Ladang Jagung (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Kembalikan Indonesia Padaku" karya Taufiq Ismail adalah karya sastra yang menciptakan gambaran unik tentang masa depan Indonesia.

Gambaran Masa Depan Indonesia: Puisi ini menyajikan gambaran masa depan Indonesia yang unik dan fantastis. Dalam gambaran ini, Taufiq Ismail menggambarkan bahwa Indonesia akan menjadi sebuah negara dengan dua ratus juta penduduk yang begitu banyak sehingga mengingatkan pada banyak mulut yang terbuka, siap untuk berbicara.

Simbol Bola Lampu: Bola lampu berfungsi sebagai simbol dalam puisi ini. Ada bola-bola lampu 15 watt yang sebagian berwarna putih dan sebagian hitam. Mereka menyala bergantian, yang bisa diartikan sebagai variasi dalam masyarakat Indonesia. Ada kontras dalam warna, yang bisa mewakili perbedaan dan perubahan dalam masyarakat.

Pertandingan Pingpong dan Bola Telur Angsa: Puisi ini menggambarkan sebuah pertandingan pingpong yang terjadi siang malam dengan bola yang berbentuk seperti telur angsa. Ini bisa diartikan sebagai gambaran dari rutinitas sehari-hari yang monoton dalam kehidupan. Namun, telur angsa juga bisa melambangkan keberanian dan keunikan dalam cara berpikir dan bertindak.

Tenggelamnya Pulau Jawa: Tenggelamnya Pulau Jawa adalah gambaran yang menarik dalam puisi ini. Ini bisa diartikan sebagai lambang bencana atau perubahan besar yang akan terjadi di masa depan. Pulau Jawa adalah pulau terpadat di Indonesia, dan ide tenggelamnya dapat mencerminkan permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh Indonesia.

Angsa Berenang dan Bola Lampu: Di dalam puisi ini, angsa putih berenang di atas pulau Jawa yang tenggelam dan membawa bola-bola lampu 15 watt ke dasar lautan. Ini adalah gambaran yang cukup surreal dan dapat diartikan sebagai transformasi dan perubahan dalam masyarakat Indonesia.

Permintaan "Kembalikan Indonesia Padaku": Ungkapan "Kembalikan Indonesia padaku" yang terulang di dalam puisi ini adalah seruan untuk menggambarkan rasa kepemilikan dan rasa cinta terhadap Indonesia. Meskipun gambaran masa depan mungkin aneh, penyair merasa bahwa Indonesia adalah miliknya dan ingin mengambil alih atau memahami masa depan negara tersebut.

Puisi ini menciptakan gambaran yang kompleks dan surreal tentang masa depan Indonesia yang melibatkan banyak elemen dan simbol. Ini mengundang pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang perubahan dan tantangan yang mungkin dihadapi oleh negara ini dalam waktu yang akan datang.


Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Kembalikan Indonesia Padaku
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.