Puisi: Larut Malam Suara Sebuah Truk (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Larut Malam Suara Sebuah Truk" karya Taufiq Ismail menggambarkan momen bersejarah setelah kemerdekaan Indonesia dicapai.
1946: Larut Malam Suara Sebuah Truk

Sebuah Lasykar truk
Masuk kota Salatiga
Mereka menyanyikan  lagu
'Sudah Bebas Negeri Kita'

Di jalan Tuntang seorang anak kecil
Empat tahun terjaga:
'Ibu, akan pulangkah Bapa,
dan membawakan pestol buat saya?'

1963

Sumber: Sajak Ladang Jagung (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Larut Malam Suara Sebuah Truk" karya Taufiq Ismail adalah karya sastra yang menggambarkan momen suara sebuah truk yang membawa kelompok Lasykar (pejuang) dalam konteks kebebasan nasional.

Kebebasan dan Kemerdekaan: Puisi ini menggambarkan suasana setelah kemerdekaan Indonesia dicapai. Kelompok Lasykar menyanyikan lagu "Sudah Bebas Negeri Kita" sebagai simbol kemenangan dalam perjuangan melawan penjajah. Suara truk tersebut mewakili momen kemerdekaan yang ditandai oleh kedatangan para pejuang ke kota Salatiga.

Suara yang Menggetarkan: Puisi ini menggambarkan suara truk yang masuk ke kota Salatiga sebagai momen yang menggetarkan hati. Suara tersebut mengingatkan penduduk setempat akan perjuangan yang telah mereka lalui untuk mencapai kemerdekaan.

Dampak Perjuangan pada Keluarga: Puisi ini mengeksplorasi dampak perjuangan terhadap keluarga. Anak kecil yang muncul dalam puisi ini bertanya apakah ayahnya akan pulang dan membawakan hadiah. Ini menciptakan perasaan kekhawatiran dan kerinduan dalam konteks perjuangan yang melibatkan banyak anggota keluarga yang pergi berjuang.

Ingatan akan Perjuangan: Puisi ini menggambarkan bahwa suara truk tersebut mengingatkan penduduk setempat akan perjuangan yang telah mereka alami. Lagu "Sudah Bebas Negeri Kita" adalah pengingat akan perjuangan yang berat untuk mencapai kemerdekaan.

Simbolisme Truk: Truk dalam puisi ini mungkin merupakan simbol perjuangan rakyat Indonesia. Suara truk yang berisikan Lasykar mengingatkan kita akan pentingnya kesatuan dan semangat perjuangan dalam mencapai kemerdekaan.

Kesederhanaan Bahasa: Puisi ini ditulis dengan bahasa yang sederhana, tetapi memuat pesan yang dalam. Kesederhanaan bahasa menciptakan kejelasan dalam menyampaikan perasaan dan makna.

Puisi "Larut Malam Suara Sebuah Truk" menggambarkan momen bersejarah setelah kemerdekaan Indonesia dicapai. Suara truk dan lagu Lasykar menciptakan perasaan kebanggaan, kerinduan, dan penghargaan terhadap perjuangan yang telah berlangsung. Puisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai kemerdekaan dan perjuangan yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Larut Malam Suara Sebuah Truk
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.