Puisi: Memang Selalu Demikian, Hadi (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Memang Selalu Demikian, Hadi" karya Taufiq Ismail menyoroti kenyataan bahwa setiap perjuangan tidak luput dari pengkhianatan.
Memang Selalu Demikian, Hadi


Setiap perjuangan selalu melahirkan
Sejumlah pengkhianat dan para penjilat
Jangan kau gusar, Hadi

Setiap perjuangan selalu menghadapkan kita
Pada kaum yang bimbang menghadapi gelombang
Jangan kau kecewa, Hadi

Setiap perjuangan yang akan menang
Selalu mendatangkan pahlawan jadi‐jadian
Dan para jagoan kesiangan

Memang demikianlah halnya, Hadi


1966

Sumber: Tirani dan Benteng (1993)

Analisis Puisi:
Puisi "Memang Selalu Demikian, Hadi" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya sastra yang singkat namun sarat dengan makna yang dalam tentang dinamika perjuangan, pengkhianatan, dan tantangan dalam mencapai tujuan.

Pengkhianatan dalam Perjuangan: Penyair menyoroti kenyataan bahwa setiap perjuangan tidak luput dari pengkhianatan. Ada individu yang, dalam berbagai situasi, mungkin mengkhianati rekan-rekan atau tujuan bersama demi kepentingan pribadi atau lainnya. Ini mencerminkan kompleksitas dan dinamika dalam perjuangan politik atau sosial.

Ketidakpastian dalam Perjuangan: Puisi ini juga menyampaikan pesan tentang ketidakpastian yang melekat dalam perjuangan. Para pejuang harus menghadapi situasi yang bimbang dan tidak selalu dapat memprediksi hasilnya. Tantangan-tantangan yang tak terduga seringkali muncul di sepanjang perjalanan.

Kehadiran Para Penjilat: Penyair mengacu pada adanya individu yang selalu mencari keuntungan dari setiap perjuangan. Mereka adalah para "penjilat" yang cenderung bersikap oportunis, mendukung seseorang atau sesuatu hanya ketika itu menguntungkan mereka.

Peran Pahlawan dan Jagoan: Puisi ini merinci bahwa dalam perjuangan, pahlawan sejati sering kali muncul dan memberikan pengaruh yang kuat dalam mencapai tujuan akhir. Namun, kadang-kadang pahlawan tersebut mungkin "jadi-jadian," dan para jagoan yang seharusnya mendukung perjuangan bisa saja datang terlambat.

Kesan Umum: Judul puisi, "Memang Selalu Demikian, Hadi," menyampaikan kesan umum bahwa kondisi ini adalah suatu keniscayaan dalam perjuangan. Hal ini mungkin menggambarkan pandangan penyair bahwa pengkhianatan, ketidakpastian, dan kemunculan pahlawan adalah bagian tak terhindarkan dari perjalanan perjuangan.

Puisi "Memang Selalu Demikian, Hadi" mencerminkan pandangan yang realistis tentang dinamika dalam perjuangan. Ini adalah pengingat bahwa dalam setiap perjuangan, kita harus siap menghadapi pengkhianatan, ketidakpastian, dan berbagai tantangan, sambil tetap yakin bahwa pahlawan sejati akan muncul untuk memimpin menuju tujuan akhir.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Memang Selalu Demikian, Hadi
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.