Analisis Puisi:
Puisi "Presiden Boleh Pergi Presiden Boleh Datang" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keadaan sosial dan politik dalam bentuk yang penuh ironi dan kritik. Melalui penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran yang tajam, puisi ini menggambarkan ketidaksetaraan, kekayaan yang ekstrem, dan sikap meremehkan yang ada dalam masyarakat.
Kritik terhadap Ketidaksetaraan dan Kekayaan: Puisi ini menyoroti ketidaksetaraan ekonomi yang signifikan di dalam masyarakat. Penggambaran pegawai tinggi dengan berbagai kepemilikan yang mewah, seperti mobil mewah, rumah, dan bisnis, berdiri kontras dengan kondisi keuangan masyarakat umum yang terdampak oleh krisis ekonomi. Puisi ini mencerminkan perbedaan besar antara golongan elit yang kaya dan mayoritas masyarakat yang terkena dampak buruk dari krisis.
Penggunaan Ironi dan Satire: Puisi ini menggunakan gaya bahasa ironi dan satire untuk mengungkapkan kritik sosialnya. Penyair menggunakan penggambaran kontras antara kehidupan mewah kelompok tertentu dan penderitaan masyarakat luas. Di tengah kondisi krisis, sikap acuh tak acuh pegawai tinggi terhadap penderitaan masyarakat digambarkan dengan bahasa yang tajam dan mengundang tawa yang pahit.
Korupsi dan Kesenjangan Sosial: Penggambaran pegawai tinggi yang memperkaya diri di tengah krisis, memanfaatkan keadaan untuk mengumpulkan kekayaan, menggambarkan tema korupsi dan kesenjangan sosial. Puisi ini mengkritik perilaku koruptif dan tindakan yang merugikan masyarakat.
Sikap Meremehkan Elit: Puisi ini menunjukkan sikap meremehkan yang dimiliki oleh para elit terhadap kondisi masyarakat umum. Meskipun kesulitan ekonomi melanda, pegawai tinggi ini tetap berada dalam posisi yang nyaman dan tidak merasakan dampaknya.
Puisi "Presiden Boleh Pergi Presiden Boleh Datang" karya Taufiq Ismail adalah sebuah kritik sosial yang tajam terhadap ketidaksetaraan, kekayaan ekstrem, dan sikap meremehkan yang ada dalam masyarakat. Dengan menggunakan gaya bahasa yang kaya akan ironi dan satire, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan ketidakadilan sosial dan masalah korupsi yang masih relevan dalam konteks masyarakat saat ini.
Karya: Taufiq Ismail
Biodata Taufiq Ismail:
- Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
- Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.