Puisi: Terompet (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Terompet" karya W.S. Rendra menggambarkan penderitaan, keputusasaan, dan keinginan untuk menemukan kebahagiaan di tengah-tengah kegelapan ...
Terompet

Terompet dilengkingkan napas nestapa
bagai pekik elang tua
membuat garis di pasir pantai.
Bau pandan di sepi malam
duri-durinya menyuruk di daging
Amboi aroma daun pandan!
Amboi amis darah dari daging!
Nestapa!
Mahaduka!
Didambakannya dahlia dua tangkai,
burung-burung dua pasang,
emas fajar yang pertama.
Nestapa! Mahaduka!
Menyepak-nyepak dalam dada
buyar napas isi rasa
lepas lewat kerongkong tembaga.
Terompet dilengkingkan napas nestapa
Arwah leluhur mencekik malam dena.

1978

Sumber: Empat Kumpulan Sajak (2018)

Analisis Puisi:
Puisi "Terompet" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya yang penuh dengan gambaran metafora dan pengungkapan emosi yang kuat.

Metafora Terompet: Terompet dalam puisi ini tidak hanya sekadar alat musik, tetapi menjadi simbol kekuatan dan kekuasaan yang menggelegar. Bunyi terompet memecah keheningan malam dan mengirimkan pesan kekuatan yang besar.

Nestapa dan Mahaduka: Kata-kata seperti "nestapa" dan "mahaduka" digunakan untuk menyampaikan perasaan penderitaan, kesedihan, dan keputusasaan yang mendalam. Ini menciptakan suasana yang gelap dan penuh dengan tragedi.

Imaji Alam: Penyair menggunakan gambaran alam, seperti pantai, pandan, dan burung, untuk memperkuat suasana puisi. Bau pandan dan duri-durinya yang menusuk menggambarkan penderitaan yang nyata dan tidak terhindarkan.

Keseriusan Pencarian Kebahagiaan: Meskipun puisi ini sarat dengan kesedihan, ada juga elemen pencarian akan kebahagiaan dan keindahan. Di tengah kegelapan, ada upaya untuk menemukan cahaya dan keindahan, seperti dahlia, burung, dan emas fajar.

Kritik Sosial: Puisi ini juga bisa diinterpretasikan sebagai kritik terhadap keadaan sosial dan politik yang melanda masyarakat pada saat itu. Bunyi terompet mungkin mengisyaratkan tentang kebangkitan atau protes terhadap ketidakadilan dan penderitaan.

Ekspresi Emosi: Secara keseluruhan, puisi ini adalah ekspresi dari emosi yang mendalam dan kompleks. Penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran yang kuat menciptakan suasana yang intens dan memukau.

Dengan demikian, puisi "Terompet" karya W.S. Rendra adalah puisi yang menggambarkan penderitaan, keputusasaan, dan keinginan untuk menemukan kebahagiaan di tengah-tengah kegelapan dan penderitaan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Terompet
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.