Puisi: 15 Tahun Lagi (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi || 15 Tahun lagi || Karya Goenawan Mohamad ||
15 Tahun Lagi


15 tahun lagi ia tak akan di kamar ini.
Seperti warna biru pada gordin
yang dihisap matahari.

Tapi ia mungkin akan bisa menyisakan
merah meja
dengan bekas nikotin
pada amplop terakhir.

Jam yang bersembunyi
dari Tuhan
yang tak membuat
ia yakin.

Salahkah ia,
yang tak begitu percaya
pada salam, atau sekadar suara
di atap kamar itu,

kalimat pelan-pelan
yang akhirnya
hanya hujan?
Mungkin hujan?

Apa yang diharapkannya?
Tentu bukan hujan!
Ia hanya tak ingin terpisah
dari nyanyi murung

sebuah lagu Brazil,
pada cello
yang setengah serak
yang terapung-apung, sentimentil,

di luar, pada pucuk pohon
dan gerak awal
sejumlah mendung:
Sem voce, sem voce.

Mungkin ia kangen, sebenarnya,
tapi "aku malu", katanya, pesimistis
pada telegram
yang mungkin mengetuk.

dari luar itu, dari gerimis
yang berkata: 15 tahun lagi
akan ada seseorang
di kamar ini. 


2008/2009

Analisis Puisi:
Puisi "15 Tahun Lagi" karya Goenawan Mohamad memiliki beberapa hal menarik, antara lain:
  1. Warna dan gambaran visual: Puisi ini menggunakan gambaran warna biru pada gordin yang dihisap matahari untuk menciptakan suasana yang lembut dan melankolis. Gambaran ini memberikan perasaan perubahan dan kepergian yang tak terhindarkan.
  2. Simbolisme nikotin dan amplop terakhir: Bekas nikotin pada amplop terakhir melambangkan kehadiran dan keberangkatan seseorang. Ia mungkin meninggalkan jejak-jejak keberadaannya yang terakhir, tetapi dalam waktu yang lama, semua itu akan memudar.
  3. Pertanyaan tentang kepercayaan: Puisi ini menunjukkan keraguan dan ketidakpercayaan terhadap Tuhan atau sesuatu yang lebih tinggi. Jam yang bersembunyi dari Tuhan mencerminkan keraguan dan kehilangan keyakinan yang mempengaruhi pengarang.
  4. Makna hujan dan lagu Brazil: Puisi ini menggambarkan hujan sebagai simbol keinginan dan kebutuhan yang mungkin dirindukan oleh pengarang. Lagu Brazil yang disebutkan menghadirkan suasana sentimental dan mengungkapkan rindu yang mendalam.
  5. Perasaan kangen dan pesimisme: Meskipun terdapat keinginan untuk tetap terhubung dengan hal-hal yang ditinggalkan, pengarang mengungkapkan rasa malu dan pesimisme dalam pesan telegram yang mungkin dikirim.
Puisi ini menggambarkan perasaan nostalgia, perubahan, dan keraguan yang melingkupi pengarang saat ia memikirkan masa depan. Hal ini menciptakan suasana yang melankolis dan mengajak pembaca untuk merenungkan tentang waktu dan perubahan yang tak terhindarkan.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: 15 Tahun Lagi
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.