Puisi: Gereja Ostankino, Moskwa (Karya: W.S. Rendra)

Puisi "Gereja Ostankino, Moskwa" menggambarkan dengan singkat namun kuat tentang kesia-siaan, kesendirian, dan penderitaan yang tersembunyi di ...
Gereja Ostankino, Moskwa

Menaranya cukup tinggi
tapi menggapai sia-sia.
Pintunya mulut sepi
rapat terkunci
derita lumat dikunyahnya.

Sumber: Sajak-Sajak Sepatu Tua (1995)

Analisis Puisi:

Puisi "Gereja Ostankino, Moskwa" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya yang singkat namun penuh dengan makna dan gambaran yang dalam. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan sebuah gambaran tentang Gereja Ostankino di Moskwa, Rusia, dengan gaya yang sederhana namun mengesankan.

Gambaran Gereja Ostankino: Penyair menggambarkan Gereja Ostankino sebagai sebuah bangunan yang memiliki tinggi yang cukup imposan. Tinggi menara gereja tersebut memberikan kesan kemegahan dan kekuatan, sesuai dengan citra gereja-gereja besar di Rusia. Namun, meskipun tinggi, menara gereja itu terlihat tidak mampu mencapai sesuatu yang berarti atau bermakna.

Makna Simbolis: Penyair menggunakan gambaran Gereja Ostankino sebagai simbol keadaan yang tidak menghasilkan apa pun. Meskipun memiliki kemegahan dan keanggunan visual, gereja tersebut "menggapai sia-sia". Ini bisa diartikan sebagai representasi dari usaha manusia yang seringkali berakhir tanpa makna yang nyata, meskipun tampak mengesankan dari luar.

Pintu yang Tertutup: Penyair menyebutkan bahwa pintu gereja tersebut "rapat terkunci", menunjukkan bahwa akses ke dalam gereja, ke dalam makna atau kedalaman spiritual, terhalang atau tertutup. Hal ini dapat diartikan sebagai gambaran dari ketidakmampuan atau ketidakmungkinan untuk mencapai kebenaran atau pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan.

Derita dan Kesendirian: Kata-kata seperti "mulut sepi" dan "derita lumat dikunyahnya" menggambarkan kesan kesendirian dan penderitaan yang melanda gereja tersebut. Meskipun tampak kokoh dan megah dari luar, dalamnya penuh dengan kesepian dan penderitaan yang tidak terucapkan, menggambarkan kontras antara penampilan fisik dan realitas yang sebenarnya.

Kritik terhadap Kesia-siaan: Puisi ini dapat dianggap sebagai kritik terhadap usaha manusia yang seringkali berakhir sia-sia atau tidak menghasilkan apa pun yang substansial. Penyair mengajukan pertanyaan tentang makna kehidupan dan tujuan dari upaya manusia yang seringkali berakhir dengan kekosongan atau kesendirian.

Dengan demikian, puisi "Gereja Ostankino, Moskwa" adalah sebuah puisi yang menggambarkan dengan singkat namun kuat tentang kesia-siaan, kesendirian, dan penderitaan yang tersembunyi di balik citra kemegahan dan keindahan fisik suatu bangunan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan tujuan dari upaya manusia dalam mencari arti dan makna yang sejati.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Gereja Ostankino, Moskwa
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.