Puisi: Mancuria (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Mancuria" karya W.S. Rendra menggambarkan sebuah lingkungan yang luas, terbuka, dan liar, yang diasosiasikan dengan padang terbuka.
Mancuria


Di padang-padang yang luas
kuda-kuda liar berpacu.
Rindu dan tuju selalu berpacu.

Di rumput-rumput yang tinggi
angin menggosokkan punggungnya yang gatal.
Di padang yang luas aku ditantang.

Hujan turun di atas padang.
Wahai, badai dan hujan di atas padang!

Dan di cakrawala, di dalam hujan
kulihat diriku yang dulu hilang.


Sumber: Sajak-Sajak Sepatu Tua (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Mancuria" karya W.S. Rendra adalah karya sastra yang memiliki beberapa elemen penting yang perlu dianalisis. Di bawah ini adalah analisis lebih rinci tentang puisi ini:

Lingkungan dan Gambaran Padang: Puisi ini menggambarkan sebuah lingkungan yang luas, terbuka, dan liar, yang diasosiasikan dengan padang terbuka. Padang ini menjadi latar belakang untuk pengalaman penulis dan melambangkan ruang yang besar untuk pengejaran dan pencarian.

Metafora Kuda-Kuda Liar: Penggunaan kuda-kuda liar dalam puisi ini bisa diartikan sebagai simbol kebebasan, hasrat, dan semangat petualangan. Mereka menciptakan gambaran tentang perjuangan untuk meraih tujuan dan impian.

Konsep Rindu dan Tujuan: Kata-kata "Rindu dan tuju selalu berpacu" menunjukkan bahwa dalam perjalanan hidup, rindu dan tujuan selalu menjadi faktor yang mendorong seseorang untuk terus maju dan mencapai impian mereka. Ini menggambarkan semangat dan hasrat yang tidak pernah padam.

Hubungan dengan Alam: Puisi ini mengaitkan manusia dengan alam, khususnya melalui gambaran padang dan hujan. Alam alamiah ini dapat diinterpretasikan sebagai refleksi internal penulis, dengan hujan yang mungkin melambangkan penyucian atau pembaruan.

Pertempuran Dalam: Puisi ini menciptakan gambaran pertempuran dalam diri seseorang. Ketika penulis berbicara tentang "aku ditantang," ini bisa diartikan sebagai pertempuran dengan diri sendiri atau tantangan dalam mencapai tujuan hidupnya.

Perubahan dan Identitas: Puisi ini menggambarkan perubahan dan perjalanan personal. Dalam hujan dan badai, penulis melihat dirinya yang "dulu hilang," mengindikasikan bahwa melalui pengalaman dan perjalanan hidupnya, ia telah menemukan atau memulihkan identitasnya yang sejati.

Puisi "Mancuria" menciptakan gambaran tentang perjalanan hidup, kebebasan, hasrat, dan pertempuran internal. Ini menghubungkan manusia dengan alam dan mengungkapkan perubahan dan pertumbuhan pribadi. Sebagai hasilnya, puisi ini mengandung pesan tentang ketekunan dalam mencapai tujuan hidup dan menjalani perjalanan yang penuh tantangan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Mancuria
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.