Puisi: Masmur Pagi (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Masmur Pagi" karya W.S. Rendra menggambarkan hubungan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Melalui imaji alam yang kaya dan penggunaan ...
Masmur Pagi

Kata-kata masmur ini
timbul dari asap dapur
yang mengepul ke sorga
dan di atas tungku dapur itu
istriku merebus susu -
rahmat-Mu yang pertama.

Kata-kata masmur ini
lari ke lembah-lembah
dan di tepi cakrawala
mereka kawini sepi
yang lama menantinya.

Lembu-lembu masuk ke air
mengacau air yang jernih
menentang senja
dan hari kiamat.

Maka di udara yang segar
bersebaranlah bau minyak wangi
dari jubah malaikat,
Tubuh-Mu yang indah
Kau baringkan di gunung yang tinggi
dan nampaklah dari bawah
bagai awan mandi cahaya.

Bebek-bebek pun bertelor
kerna Kau jamah dengan tangan-Mu.
Ikan-ikan jumpalitan dalam air
dan padi melambai-lambai
menegur-Mu.

Pohon-pohon cemara di gunung
menggelitiki tapak kaki-Mu
dengan cara yang jenaka.
Kau pun lalu bangkit
pindah ke lain cakrawala
menggeliat dan bersenam indah
lalu melangkah menaiki matahari.
mendaki, mendaki,
mengeringkan celana dan bajuku
yang dicuci oleh istriku.

Sumber: Sajak-Sajak Sepatu Tua (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Masmur Pagi" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya sastra yang menciptakan gambaran yang kaya akan keindahan alam dan keberadaan spiritual. Puisi ini menggabungkan elemen spiritualitas dengan kehidupan sehari-hari, menciptakan sebuah narasi yang mengagumkan tentang hubungan antara manusia dan alam, serta manusia dengan Sang Pencipta.

Imaji Alam dan Kehidupan Sehari-hari: Rendra menggunakan imaji alam yang kuat dalam puisinya untuk menggambarkan kehidupan sehari-hari yang sederhana. Dari asap dapur yang mengepul hingga lembah-lembah yang sunyi, ia menghadirkan gambaran kehidupan pedesaan yang tenang namun penuh dengan keindahan.

Spiritualitas dalam Kehidupan Sehari-hari: Dalam puisi ini, Rendra menghubungkan aktivitas sehari-hari dengan spiritualitas dan kehadiran Tuhan. Aktivitas seperti merebus susu oleh istri menjadi rahmat pertama Tuhan, sedangkan lembu-lembu yang masuk ke air dan bebek-bebek yang bertelor dianggap sebagai tindakan Tuhan.

Keindahan Alam sebagai Manifestasi Tuhan: Rendra memperlihatkan keindahan alam sebagai manifestasi keagungan Tuhan. Bau minyak wangi dari jubah malaikat dan Tubuh Tuhan yang indah di gunung yang tinggi menjadi gambaran dari kehadiran Ilahi yang mempesona.

Interaksi Manusia dengan Alam: Rendra juga menunjukkan interaksi manusia dengan alam melalui gambaran pohon-pohon cemara yang menggelitiki tapak kaki Tuhan dengan cara yang jenaka. Ini menciptakan gambaran bahwa alam bukan hanya sebagai latar belakang, tetapi juga sebagai bagian dari keterlibatan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran Spiritual dari Kehidupan Sehari-hari: Puisi "Masmur Pagi" mengajarkan pembaca untuk melihat keindahan dan keagungan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui aktivitas sederhana seperti merebus susu, mencuci pakaian, atau berinteraksi dengan alam sekitar, Rendra mengajak kita untuk merenungkan kehadiran Tuhan dalam setiap detail kehidupan.

Puisi "Masmur Pagi" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan hubungan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Melalui imaji alam yang kaya dan penggunaan bahasa yang indah, Rendra mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan dan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Puisi ini mengajarkan kita untuk menghargai kehidupan sederhana dan memandang setiap momen sebagai anugerah dari Sang Pencipta.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Masmur Pagi
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.