Puisi: Orfeus (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Orfeus" karya Goenawan Mohamad menggambarkan sebuah kisah mitos klasik yang dipadukan dengan gambaran modern yang penuh dengan makna dan ...
Orfeus (1)

Lima menit sebelum kereta berangkat perempuan itu berkata kepadanya,"Orfeus, aku tak akan kembali". Di halte dusun itu ia terdiam. Dan peron terbujur. Dan toko tak bergerak. Bangku, jam, tiang lampu, seakan hanya tableau. Pintu gerbong tetap tertutup. Tangga tetap mengidap debu dan tak ia lihat jejak. Apa yang bisa dilakukannya? Ia, tersenyum, mencoba mengulurkan tangan, tapi hanya menyentuh syal: "Euridice, tempat ini terlalu sering mengucapkan selamat tinggal."

Orfeus (2)

Pada pukul 7:10, sep stasiun mengenakan petnya, dan melambai. "Lihat, Orfeus, selalu ada sinyal yang sampai."

Orfeus (3)

Rel yang meregang sampai ke hutan seperti dua frase tak bersentuhan - "Euridice!" orang-orang mendengar suara itu "Euridice!" tebing menyahut.

Orfeus (4)

"Pada tiap tikungan kali kau akan dapatkan aku menyanyi dengan merih yang merah. Aku mencarimu, Euridice, sampai kau hilang lagi."

Orfeus (5)

Seperti basah hutan sehabis badai. Seperti asap panjang yang tak singgah. Pekik peluit lepas yang tak dipastikan. Barangkali di sana yang hilang akan selalu dikekalkan.

Orfeus (6)

Kemudian Orfeus bercerita: "Aku menghelamu dari gelap bawah-sadar. Tubuhmu lembab air tanah. Rambutmu tersibak seperti arus hitam, dan sedetik kulihat bekas pada pelipis: kematian. Sebuah liang yang memutih, meskipun samar, seperti tera. Barangkali ia telah tertoreh di sana, sebuah tanda mula, seperti titik genetik, seperti tilas tak tersentuh. Benarkah kulihat kau senyum, bibirmu yang kembali fana? Aku menghelamu dari dingin, Euridice." "Jangan menengok, Orfeus. Masa lalu selalu tak utuh lagi."

Orfeus (7)

Tapi laki-laki itu menengok. Ia ingin tahu benarkah waktu hilang jejak, benarkah Ajal tertinggal, benarkah yang kini ada di detik ini. Ia ingin sebuah perjalanan pulang, (meskipun tak tahu apa artinya "pulang") yang asyik tapi lempang, selurus rakit sebelum muara di bengawan yang terlindung. Ia salah. Euridice tak ditemukannya lagi.

2006

Analisis Puisi:

Puisi "Orfeus" karya Goenawan Mohamad menggambarkan sebuah kisah mitos klasik yang dipadukan dengan gambaran modern yang penuh dengan makna dan simbolisme.

Orfeus (1): Puisi ini dibuka cerita dengan adegan yang sarat akan perpisahan. Perempuan tersebut menyatakan bahwa dia tidak akan kembali kepada Orfeus. Halte dusun, peron kereta, dan toko seolah membeku, menciptakan suasana yang hampa dan terisolasi.

Orfeus (2): Stasiun sebagai simbol perjalanan dan komunikasi. Orfeus diharapkan untuk melihat sinyal-sinyal yang memberikan petunjuk dalam hidupnya meskipun dalam kegelapan.

Orfeus (3): Rel kereta yang membentang hingga ke hutan menjadi metafora perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Panggilan Orfeus kepada Euridice menjadi seruan yang didengar oleh alam dan orang-orang di sekitarnya.

Orfeus (4): Orfeus menyatakan tekadnya untuk terus mencari Euridice meskipun dengan risiko yang besar dan menghadapi bahaya. Dia siap menyanyikan lagu-lagu yang menyedihkan, yang mungkin mencerminkan rasa sakit dan kehilangan yang dia rasakan.

Orfeus (5): Puisi ini memunculkan gambaran alam yang penuh dengan rasa sakit dan kehilangan, namun juga dengan keindahan yang tak terelakkan.

Orfeus (6): Orfeus menggambarkan pengalamannya dalam menemui Euridice dalam dunia bawah sadar, di mana dia melihat tanda-tanda kematian yang tak terelakkan. Namun, Euridice memperingatkan Orfeus agar tidak menoleh ke belakang, karena hal itu akan menghancurkan ikatan mereka.

Orfeus (7): Meskipun diperingatkan, Orfeus menoleh ke belakang, mencari kebenaran, kehidupan, atau mungkin kehilangan. Namun, upayanya sia-sia, dan dia gagal menemukan kembali Euridice.

Secara keseluruhan, puisi "Orfeus" menghadirkan perpaduan yang kuat antara mitos klasik dan kondisi manusia modern. Itu mengeksplorasi tema kehilangan, pencarian, dan ketidakpastian yang melingkupi perjalanan manusia dalam hidupnya.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Orfeus
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.