Puisi: Pilihan (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Pilihan" mengajak pembaca untuk mempertimbangkan kompleksitas kehidupan, dilema moral, dan kontradiksi yang ada dalam proses pengambilan ...
Pilihan

Antara kaya dan miskin tentu kau memilih miskin
Lihatlah kau seumur hidup tak pernah merasa kaya.

Antara hidup dan mati tentu kau memilih mati
Lihatlah kau seumur hidup mati-matian mempertahankan kematian.

Antara perang dan damai tentu kau memilih damai
Lihatlah kau habiskan umurmu berperang demi perdamaian.

Antara beradab dan biadab tentu kau memilih beradab
Lihatlah kau habiskan umurmu menyembunyikan kebiadaban dalam peradaban.

Antara nafsu dan nurani tentu kau memilih nurani
Lihatlah kau sampai menyimpannya rapi jauh dari kegalauan dunia ini.

Antara dunia dan akhirat tentu kau memilih akhirat
Lihatlah kau sampai menamakan amal-dunia sebagai amal akhirat.

Antara ini dan itu
Benarkah kau memilih itu?

1410 H/1989 M

Sumber: Ohoi (1988)

Analisis Puisi:
Puisi "Pilihan" karya Mustofa Bisri adalah refleksi mendalam tentang dilema dan pilihan yang dihadapi dalam kehidupan. Dalam puisi ini, penulis menggambarkan kontradiksi antara apa yang dipilih secara konvensional dan apa yang diamati dari sudut pandang yang lebih mendalam.

Dilema dan Pilihan: Puisi ini memperkenalkan pembaca pada serangkaian dilema yang dihadapi oleh manusia dalam hidupnya sehari-hari. Setiap baris puisi menggambarkan dua pilihan yang berlawanan dan menimbulkan pertanyaan tentang pemilihan yang dibuat oleh individu.

Kontras Antara Pilihan yang Diharapkan dan Kenyataan: Penyair mengeksplorasi ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan dalam pilihan dan apa yang diamati dalam realitas. Misalnya, antara kaya dan miskin, kita mengharapkan seseorang akan memilih kaya, tetapi puisi menunjukkan bahwa yang dipilih justru miskin, menyoroti keadaan di mana kekayaan tidak pernah dirasakan.

Ironi dalam Pilihan: Puisi ini penuh dengan ironi, di mana pilihan yang dibuat tampaknya bertentangan dengan apa yang mungkin diharapkan atau dianggap logis. Misalnya, dalam memilih antara hidup dan mati, seseorang mungkin diharapkan memilih hidup, tetapi puisi menunjukkan bahwa yang dipilih adalah mati, yang dipahami sebagai pengabdian pada prinsip atau nilai tertentu.

Refleksi tentang Manusia dan Moralitas: Dalam puisi ini, penulis menggambarkan manusia sebagai makhluk yang penuh dengan paradoks dan konflik internal. Pilihan yang dibuat oleh individu sering kali tidak sesuai dengan norma atau ekspektasi umum, dan puisi ini menimbulkan pertanyaan tentang alasan di balik pilihan tersebut.

Pertanyaan Terakhir: Puisi ini mengarah pada pertanyaan terakhir yang menantang pembaca untuk merenung. Dengan menanyakan "Benarkah kau memilih itu?" pada akhirnya, penyair memperkenalkan gagasan bahwa pilihan yang dibuat mungkin tidaklah sederhana atau jelas seperti yang terlihat.

Dengan demikian, puisi "Pilihan" adalah puisi yang mengajak pembaca untuk mempertimbangkan kompleksitas kehidupan, dilema moral, dan kontradiksi yang ada dalam proses pengambilan keputusan.

Mustofa Bisri
Puisi: Pilihan
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.