Puisi: Sepeda Kekasih (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Sepeda Kekasih" karya W.S. Rendra menggambarkan pengorbanan dan perhatian seorang kekasih terhadap pasangannya. Nada puitis dan perasaan ....
Sepeda Kekasih

Lebih baik
aku makan nanti saja.
Sekarang
memperbaiki sepeda rusak kekasihku.

Sumber: Gajah Mada (1958)

Analisis Puisi:
Puisi "Sepeda Kekasih" karya W.S. Rendra adalah karya sastra yang singkat namun mengandung makna yang dalam. Dalam analisis ini, kita akan membahas tema, nada, perasaan, amanat, diksi, imaji, kata konkret, rima, ritma, versifikasi, dan tipografi yang terkandung dalam puisi ini.

Tema: Tema utama dalam puisi ini adalah pengorbanan dan perhatian seorang kekasih terhadap pasangannya. Puisi ini menggambarkan bagaimana sang kekasih lebih memilih untuk memperbaiki sepeda rusak pasangannya daripada memenuhi kebutuhannya sendiri, menunjukkan cinta dan kesediaan untuk mengorbankan diri demi kebahagiaan orang yang dicintai.

Nada: Nada dalam puisi ini penuh dengan rasa cinta dan perhatian yang tulus. Ungkapan "Lebih baik aku makan nanti saja" mencerminkan rasa perhatian dan kepedulian sang kekasih untuk memprioritaskan perbaikan sepeda pasangannya daripada memenuhi kebutuhannya sendiri.

Perasaan: Perasaan dalam puisi ini adalah perasaan cinta dan kesediaan untuk mengorbankan diri demi kebahagiaan pasangan. Sang kekasih merasa lebih baik menunda makan daripada membiarkan sepeda pasangannya rusak, menunjukkan betapa besar perhatiannya terhadap kesejahteraan sang kekasih.

Amanat: Amanat yang ingin disampaikan dalam puisi ini adalah tentang pentingnya pengorbanan dan perhatian dalam sebuah hubungan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungi arti sejati dari cinta, yang melibatkan kepedulian dan perhatian tanpa pamrih terhadap pasangan.

Diksi dan Imaji: Diksi dalam puisi ini sederhana namun efektif dalam menyampaikan makna yang mendalam. Penggunaan kata-kata seperti "makan", "memperbaiki sepeda rusak kekasihku" dan "sepeda rusak" menciptakan imaji tentang perhatian sang kekasih terhadap pasangannya.

Kata Konkret: Puisi ini menggunakan kata-kata konkret seperti "makan" dan "sepeda rusak," yang membantu menciptakan imaji yang jelas tentang perhatian dan pengorbanan sang kekasih.

Rima, Ritma, dan Versifikasi: Puisi ini tidak menggunakan pola rima atau ritma tertentu, namun memiliki versifikasi yang pendek dan padat. Puisi ini terdiri dari 4 baris yang mengandung makna yang dalam tentang cinta dan perhatian.

Tipografi: Tipografi dalam puisi ini sederhana dan rapi, memberikan penekanan pada kata-kata penting yang menggambarkan perhatian dan pengorbanan sang kekasih.

Puisi "Sepeda Kekasih" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya sastra yang singkat namun penuh makna. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini menggambarkan pengorbanan dan perhatian seorang kekasih terhadap pasangannya. Nada puitis dan perasaan cinta yang tulus, membuat puisi ini menyentuh hati pembaca dan mengajak untuk merenungi makna sejati dari cinta yang tulus dan pengorbanan tanpa pamrih.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Sepeda Kekasih
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.