Puisi: Sajak Seorang Tua untuk Istrinya (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Sajak Seorang Tua untuk Istrinya" karya W.S. Rendra mengajarkan kita tentang pentingnya menjalani hidup dengan semangat dan senyuman.
Sajak Seorang Tua untuk Istrinya

Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu.
Sementara kau kenangkan encokmu
kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang.
Dan juga masa depan kita
yang hampir rampung
dan dengan lega akan kita lunaskan.

Kita tidaklah sendiri
dan terasing dengan nasib kita.
Kerna soalnya adalah hukum sejarah kehidupan
Suka duka kita bukanlah istimewa
kerna setiap orang mengalaminya.

Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh.
Hidup adalah untuk mengolah hidup,
bekerja membalik tanah,
memasuki rahasia langit dan samodra,
serta mencipta dan mengukir dunia.
Kita menyandang tugas
kerna tugas adalah tugas.
Bukannya demi sorga atau neraka.
Tetapi demi kehormatan seorang manusia.
Kerna sesungguhnyalah kita bukan debu
meski kita telah reyot, tua renta, dan kelabu.
Kita adalah kepribadian
dan harga kita adalah kehormatan kita.
Tolehlah lagi ke belakang
ke masa silam yang tak seorangpun kuasa menghapusnya.

Lihatlah betapa tahun-tahun kita penuh warna
Sembilan puluh tahun yang dibelai napas kita.
Sembilan puluh tahun yang selalu bangkit
melewatkan tahun-tahun lama yang porak poranda.
Dan kenangkanlah pula
bagaimana kita dulu tersenyum senantiasa
menghadapi langit dan bumi, dan juga nasib kita.

Kita tersenyum bukanlah kerna bersandiwara.
Bukan kerna senyuman adalah suatu kedok.
Tetapi kerna senyuman adalah suatu sikap.
Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama,
nasib, dan kehidupan.

Lihatlah! Sembilanpuluh tahun penuh warna!
Kenangkanlah bahwa kita telah selalu menolak menjadi koma.
Kita menjadi goyah dan bongkok
kerna usia nampaknya lebih kuat dari kita
tapi bukan kerna kita telah terkalahkan.

Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu.
Sementara kau kenangkan encokmu
kenangkanlah pula
bahwa kita ditantang seratus dewa.

Sumber: Sajak-Sajak Sepatu Tua (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Seorang Tua untuk Istrinya" karya W.S. Rendra adalah ungkapan perasaan seorang suami yang telah menua dan menghadapi tantangan bersama istrinya. Puisi ini merangkum perjalanan hidup dan kehidupan sehari-hari pasangan suami-istri.

Pesan Sentral: Puisi ini mengungkapkan pesan penting tentang makna kehidupan, cinta, dan perjuangan bersama dalam pernikahan. Seiring bertambahnya usia, pasangan suami-istri tetap memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap satu sama lain dan kehidupan mereka.

Kenangan yang Mencerahkan: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kenangan yang indah dalam pernikahan pasangan ini. Kenangan ini menjadi sumber penghiburan dan kebahagiaan, terutama dalam menghadapi usia tua dan kesehatan yang menurun.

Menghargai Sejarah Hidup: Penulis mengajak kita untuk menghargai sejarah hidup pasangan ini. Mereka telah menghadapi berbagai suka dan duka selama puluhan tahun, dan pengalaman ini membentuk karakter dan hubungan mereka.

Kekuatan dalam Tawa dan Senyuman: Puisi ini mencerminkan bahwa tawa dan senyuman adalah kekuatan yang penting dalam menjalani hidup. Pasangan ini telah menjalani hidup dengan sikap positif dan menghadapi setiap tantangan dengan semangat.

Tugas Sebagai Manusia: Puisi ini menegaskan pentingnya menjalani kehidupan sebagai manusia dengan segala tugas, tanggung jawab, dan kehormatan yang melekat padanya. Meskipun menua, pasangan ini tetap berkomitmen untuk menjalani kehidupan mereka dengan sikap yang kuat dan penuh arti.

Tantangan Menua: Puisi ini juga mencerminkan realitas dari proses menua dan tantangan yang datang bersamanya. Namun, meskipun tubuh menjadi lemah, semangat dan cinta di antara pasangan suami-istri tetap hidup dan menguat.

Kebahagiaan dalam Kenangan: Penulis menyoroti bahwa kenangan dan pengalaman bersama pasangan adalah sumber kebahagiaan yang abadi. Ini adalah pesan penting tentang menghargai setiap momen bersama orang yang kita cintai.

Puisi "Sajak Seorang Tua untuk Istrinya" adalah ungkapan cinta, penghargaan, dan kesetiaan yang tulus dalam pernikahan, bahkan ketika pasangan sudah memasuki usia tua. Puisi ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjalani hidup dengan semangat dan senyuman, dan bagaimana makna sejati kehidupan terletak dalam penghargaan terhadap masa lalu dan momen-momen indah bersama.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Sajak Seorang Tua untuk Istrinya
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.