Puisi: Gadis (Karya D. Zawawi Imron)

Puisi "Gadis" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah penggambaran yang indah tentang keindahan alam dan kehidupan sehari-hari yang dihubungkan dengan ...
Gadis


bahkan mata angin juga pun rimba
senang memeram wangi rambutnya
maka kebisuan pun
meminta seribu duga

kembang turi yang dipungutnya
dulu ketika paceklik tiba
telah mekar pada mata
dengan akar minum ke jantung telaga

bintang apa bergumpal di tenggara?
malam-malam bujang haus
bersandar di pohon siwalan
pagi datang, ranum-ranum buah mangga

bahkan mata angin juga pun rimba
setia menjaga jejak kakinya
tanah coklat musim penghujan
diam-diam minta disungkal.


1978

Sumber: Madura, Akulah Darahmu (1999)

Analisis Puisi:
Puisi "Gadis" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah karya yang membangkitkan imaji tentang keindahan alam dan kehidupan sehari-hari. Puisi ini menghadirkan gambaran yang puitis dan memikat tentang seorang gadis dan hubungannya dengan alam di sekitarnya. Mari kita telaah puisi ini dengan lebih dalam.

Puisi "Gadis" membuka dengan pernyataan bahwa bahkan mata angin pun merasakan keindahan rambut gadis tersebut dan berbagi kegembiraan dengan rimba. Penggunaan imaji ini memberikan gambaran tentang keelokan dan daya tarik gadis yang dimaksud. Keheningan juga meminta seribu duga, mengisyaratkan kekuatan dan ketenangan dalam kehadiran gadis tersebut.

Penulis menggambarkan gadis tersebut yang mengumpulkan kembang turi ketika masa kelangkaan tiba. Puisi ini menciptakan gambaran tentang ketabahan dan kebijaksanaan gadis tersebut dalam menghadapi tantangan hidup. Kembang turi yang mekar menggambarkan keindahan yang hadir di sekitarnya, dengan akar yang mencapai jantung telaga, mungkin menggambarkan hubungan yang kuat dengan alam dan kehidupan.

Penulis mengajukan pertanyaan tentang gumpalan bintang di tenggara, menciptakan rasa keheranan dan keindahan alam malam yang mempesona. Malam yang sunyi dan bujang haus bersandar di pohon siwalan menghadirkan gambaran tentang kesendirian dan kehausan yang mungkin dirasakan oleh gadis tersebut. Namun, pagi yang datang dengan buah mangga yang ranum memberikan harapan dan kelimpahan.

Puisi ini kembali menekankan kekuatan alam dan kehidupan yang setia. Mata angin yang menjaga jejak kakinya dan tanah coklat yang diam-diam meminta disungkal menggambarkan keabadian alam dan kehidupan yang terus berputar. Penekanan pada alam dalam puisi ini menggambarkan keharmonisan dan keterkaitan antara gadis tersebut dengan alam di sekitarnya.

Puisi "Gadis" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah penggambaran yang indah tentang keindahan alam dan kehidupan sehari-hari yang dihubungkan dengan sosok seorang gadis. Puisi ini menghadirkan gambaran yang puitis dan mempesona tentang keelokan gadis tersebut, serta hubungannya yang dekat dengan alam di sekitarnya. Melalui bahasa puisi yang kuat, penulis mengajak kita untuk merenung dan menghargai keindahan dan kehidupan yang ada di sekitar kita, serta hubungan yang kita miliki dengan alam semesta.

Puisi D. Zawawi Imron
Puisi: Gadis
Karya: D. Zawawi Imron

Biodata D. Zawawi Imron:
  • D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.