Puisi: Hanyut Aku (Karya Amir Hamzah)

Puisi "Hanyut Aku" karya Amir Hamzah adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan kehanyutan dan keputusasaan. Dalam puisi ini, penulis ....
Hanyut Aku


Hanyut aku, kekasihku!
Hanyut aku!
Ulurkan tanganmu, tolong aku.
Sunyinya sekelilingku!
Tiada suara kasihan, tiada angin mendingin hati,
tiada air menolak ngelak.
Dahagakan kasihmu, hauskan bisikmu, mati aku
sebabkan diammu.
Langit menyerkap, air berlepas tangan, aku tenggelam.

Tenggelam dalam malam,
air di atas menindih keras
bumi di bawah menolak ke atas
mati aku, kekasihku, mati aku!

Sumber: Nyanyi Sunyi (1937)

Analisis Puisi:
Puisi "Hanyut Aku" karya Amir Hamzah adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan kehanyutan dan keputusasaan. Dalam puisi ini, penulis mengungkapkan rasa terombang-ambing dan terperosok dalam kegelapan yang mendalam.

Dalam beberapa baris pendeknya, penulis menyampaikan perasaan yang kuat tentang kehanyutan dirinya. Ia merasa terbawa arus dan tidak memiliki kendali atas keadaannya. Penyair meminta pertolongan dengan merayu sang kekasih untuk meraih tangan yang bisa menyelamatkannya dari sunyi dan sepi yang menyelimuti. Namun, dia merasa terisolasi dan tidak mendapatkan belas kasihan atau dukungan dari sekelilingnya.

Dalam puisi ini, kesunyian digambarkan sebagai sesuatu yang menghimpit dan menekan. Tidak ada suara yang menghibur atau angin yang menyejukkan hati. Keinginan akan kasih sayang sang kekasih menjadi begitu dahsyat, kehausan akan bisikan-bisiknya begitu kuat, hingga membuatnya merasa mati akibat keheningan dan kebisuannya.

Lalu, penulis menjelaskan betapa ia tenggelam dalam malam yang gelap dan tanpa harapan. Air di atasnya menindih dengan keras, sedangkan bumi di bawahnya menolaknya ke atas. Penulis merasa terperangkap dalam keadaan yang tidak memiliki jalan keluar, seolah-olah tenggelam dalam keputusasaan dan kekosongan.

Puisi ini menciptakan gambaran yang kuat tentang perasaan hanyut dan terperosoknya penulis dalam kegelapan dan kesunyian. Ia merasa terisolasi dan tidak mendapatkan dukungan atau pertolongan. Puisi ini menggambarkan perasaan keputusasaan dan kesedihan yang dalam, menghadirkan gambaran yang melankolis dan suram.

Amir Hamzah dalam puisi ini berhasil menyampaikan kehanyutan dan perasaan terperosok dalam gambaran yang kuat dan menggugah emosi. Puisi ini menunjukkan kemampuan penyair untuk mengungkapkan perasaan dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna.

Tengku Amir Hamzah
Puisi: Hanyut Aku
Karya: Amir Hamzah

Biodata Amir Hamzah:
  • Amir Hamzah memiliki nama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indra Putera.
  • Amir Hamzah adalah salah satu sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru (angkatan '30-an atau angkatan 1933).
  • Amir Hamzah lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
  • Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil (meninggal dunia pada tahun 1933).
  • Ibunya bernama Tengku Mahjiwa (meninggal dunia pada tahun 1931).
  • Amir Hamzah menikah dengan seorang perempuan bernama Kamiliah pada tanggal 1937. Pernikahan ini tersebut dikaruniai seorang anak bernama Tengku Tahura.
  • Amir Hamzah meninggal dunia pada tanggal 20 Maret 1946.
  • Amir Hamzah adalah salah satu pendiri majalah sastra Pujangga Baru (bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane) pada tahun 1932.
  • Dalam dunia sastra, Amir Hamzah diberi julukan Raja Penyair Zaman Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.