Puisi: Ketika Angin Berhembus (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Ketika Angin Berhembus" karya Diah Hadaning menggambarkan semangat patriotisme dan komitmen terhadap bangsa dan tanah air.
Ketika Angin Berhembus
Bendera Berkibar Semangat Mekar


Ketika angin berhembus bendera berkibar
terdengar pesan itu:
'Jangan henti wangikan negeri
Sudah melangkah pantang kembali
Sang Ratu ada dalam jantungmu
Pawang bumi mengasuhmu'

Ketika angin berhembus bendera berkibar
seorang anak berjanji
pada bapaknya almarhum
sambil menatap tiang bendera
di halaman depan istana
semangatnya mekar:
'bapa janjiku ada
dalam kelopak umur
dalam lubuk kehidupan
dalam Berkah-Nya jua'


Bogor, 1995

Analisis Puisi:
Puisi "Ketika Angin Berhembus, Bendera Berkibar Semangat Mekar" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang menggambarkan semangat patriotisme dan komitmen terhadap bangsa dan tanah air. Dalam puisi ini, penyair menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya mencintai, menjaga, dan membangun negara.

Bendera Sebagai Simbol Nasionalisme: Puisi ini memulai dengan menggambarkan momen ketika bendera berkibar karena angin yang berhembus. Bendera dalam puisi ini adalah simbol nasionalisme dan identitas bangsa. Ini menggambarkan pentingnya memahami dan menghargai lambang-lambang nasional.

Pesan Semangat: Dalam puisi ini, penyair menyebutkan pesan yang terdengar ketika bendera berkibar. Pesan tersebut berbunyi, "Jangan henti wangikan negeri, Sudah melangkah pantang kembali, Sang Ratu ada dalam jantungmu, Pawang bumi mengasuhmu." Pesan ini menekankan semangat untuk terus membangun dan melindungi tanah air, serta mengingatkan tentang kehadiran kekuatan alam yang selalu mendukung.

Keterlibatan Generasi Muda: Penyair menggambarkan seorang anak yang berjanji kepada bapaknya yang sudah meninggal. Ini mencerminkan keterlibatan generasi muda dalam mempertahankan dan memajukan negara. Komitmen anak tersebut untuk mengikuti jejak ayahnya menunjukkan semangat warisan dan perjuangan untuk meneruskan pembangunan tanah air.

Keterhubungan dengan Alam: Puisi ini menciptakan hubungan antara manusia, alam, dan keberlangsungan budaya dan nasionalisme. Menghubungkan Sang Ratu dan pawang bumi dengan diri sendiri menekankan konsep keharmonisan dengan alam dan kekuatan alam yang mempengaruhi nasib sebuah negara.

Puisi Patriotik: Karya ini adalah puisi yang jelas patriotik dan mendorong cinta terhadap tanah air. Dalam konteks ini, bendera adalah simbol yang sangat kuat yang mengingatkan kita akan kesatuan, perjuangan, dan kekuatan kolektif sebuah bangsa.

Pesan Kebangsaan: Puisi ini menyampaikan pesan yang sangat jelas tentang tanggung jawab kita terhadap negeri ini. Ia merangsang kesadaran akan peran masing-masing individu dalam membangun dan menjaga negara.

Keberlanjutan Perjuangan: Ketika penyair menyebut "semangatnya mekar," ia menggambarkan semangat yang selalu hidup dan berkembang, bahkan setelah orang yang dicintai telah meninggal. Hal ini menggarisbawahi bahwa semangat perjuangan dan cinta terhadap tanah air harus terus berlanjut dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Puisi "Ketika Angin Berhembus, Bendera Berkibar Semangat Mekar" karya Diah Hadaning adalah sebuah himne untuk cinta dan kesetiaan terhadap tanah air. Puisi ini menggambarkan betapa pentingnya menjaga dan membangun bangsa serta mengingatkan kita tentang peran masing-masing individu dalam perjalanan kebangsaan yang berkelanjutan.

"Puisi: Ketika Angin Berhembus (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Ketika Angin Berhembus
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.