Puisi: Padang Kembara Kehilangan Risik Angin (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Padang Kembara Kehilangan Risik Angin" karya Diah Hadaning merenungkan tentang perubahan dalam lingkungan dan perasaan sepi serta ...
Padang Kembara Kehilangan Risik Angin


Musim-musim tak lagi menghantar desau
letih sendiri bersabung dengan kemarau terlalu panjang
kau tak mungkin mencumbunya membuat menggeliat
lantas menghembus padang 
bersama aroma kembang-kembang
karena aku tak ada di situ
angin yang bagai nyanyi bebukitan
angin yang bercerita tentang irama gamelan
angin yang selalu kau syairkan.

Padang kembaramu telah kehilangan semua itu
dan kau lantas bicara pada diri sendiri:
"akulah penghuni kerajaan sepi"

Jangan bodoh dan merengek seperti anak bayi
di negeri ini yang kerdil akan menjadi rayap kuil
berdirilah dengan kaki yang terbuka
menghadap padang kembara
ceritakan pada dunia tentang derita manusia
dan hatimu yang penuh karisma
kebangkitanmu untuk menaklukan bencana-bencana
jangan pedulikan padang kembara 
yang kehilangan risik angin
jangan pedulikan di situ ada atau tidak diriku
kubur saja sepi-sepi dan segala tetek bengek nostalgia
di negeri ini ada kerja yang lebih berharga.


Jakarta, 1979

Analisis Puisi:
Puisi adalah bentuk seni yang memungkinkan penyair untuk menyampaikan perasaan, pemikiran, dan pengalaman mereka. "Padang Kembara Kehilangan Risik Angin" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya sastra yang merenungkan tentang perubahan dalam lingkungan dan perasaan sepi serta kehilangan yang dialami oleh manusia.

Tema Puisi: Tema utama dalam puisi ini adalah perubahan dalam lingkungan alam, perasaan sepi, dan kehilangan. Puisi ini menggambarkan perubahan musim dan kehilangan aroma serta suara yang biasanya terkait dengan musim tersebut.

Gambaran Musim: Puisi ini menciptakan gambaran musim yang telah berubah. Musim-musim yang sebelumnya membawa desau dan aroma kembang-kembang kini telah berubah, dan angin yang biasanya membawa suara gamelan juga telah hilang. Gambaran ini menciptakan perasaan perubahan dan kehilangan.

Personifikasi Angin: Angin di dalam puisi ini diperlakukan seperti karakter dengan kemampuan berbicara. Penyair menciptakan gambaran tentang bagaimana angin adalah cerita hidup yang selalu dinyanyikan.

Kehilangan Risik Angin: Risik angin adalah elemen penting dalam puisi ini, dan kehilangannya menciptakan perasaan sepi dan kekosongan. Penyair merenungkan tentang bagaimana padang kembara telah kehilangan semua itu.

Kehidupan Manusia: Puisi ini mengajak pembaca untuk tidak terlalu merengek terhadap perubahan dalam lingkungan alam dan untuk lebih memahami nilai kerja keras dan perjuangan manusia. Penyair mengatakan bahwa ada pekerjaan yang lebih berharga daripada meratapi kehilangan.

Pesan Simbolis: Puisi ini menyampaikan pesan simbolis tentang bagaimana perubahan alam adalah bagian alami dari kehidupan, dan manusia harus menerima perubahan tersebut dengan kepala tegak dan berjuang menghadapinya.

Puisi "Padang Kembara Kehilangan Risik Angin" adalah sebuah karya sastra yang merenungkan tentang perubahan dalam lingkungan alam, perasaan sepi, dan perjuangan manusia menghadapi perubahan. Diah Hadaning berhasil menggunakan gambaran dan bahasa simbolis untuk menyampaikan pesan tentang kehidupan yang penuh tantangan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana manusia dapat menghadapi perubahan dengan kepala tegak dan semangat perjuangan yang kuat.

"Puisi: Padang Kembara Kehilangan Risik Angin (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Padang Kembara Kehilangan Risik Angin
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.