Puisi: Sajak Jika (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Sajak Jika" karya Diah Hadaning menantang pembaca untuk merenungkan dinamika hubungan, pertimbangan dalam menjalani hidup, dan ...
Sajak Jika


Jika tak bisa sejiwa
jika tak bisa serasa
jika tak bisa seirama
jika tak bisa sewarna
kesendirian adakah
padang bunga bagi kembara
telaga hutan bagi perenung
teluk senja bagi pecinta nuansa.

Jika sebuah kehadiran
hanya keluhan
hanya cela
hanya belenggu
hanya luka
hanya rasa sakit
bepergian adakah
mara kebebasan
beningnya tembang
panorama keindahan
relung kenikmatan.


Bogor, Januari 2000

Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Jika" karya Diah Hadaning adalah karya sastra yang mendalam dan merenungkan tentang hubungan antara dua individu dalam konteks pertanyaan dan pertimbangan. Dalam puisi ini, penyair mengajukan serangkaian "jika" untuk menggambarkan beberapa aspek penting dari hubungan dan komunikasi manusia. 

Pilihan Kata: Pemilihan kata-kata dalam puisi ini memberikan kedalaman dan kerumitan emosi. Kata-kata seperti "sejiwa," "serasa," "seirama," dan "sewarna" menggambarkan kerinduan akan hubungan yang harmonis dan sejalan. Di sisi lain, kata-kata seperti "keluhan," "cela," "belenggu," dan "luka" mengungkapkan keraguan, ketidakcocokan, dan ketidakpuasan dalam hubungan.

Pertimbangan tentang Hubungan: Puisi ini merenungkan tentang sifat hubungan antara dua individu. Apakah hubungan itu memenuhi syarat-syarat "sejiwa," "serasa," "seirama," dan "sewarna," ataukah hanya menimbulkan "keluhan," "cela," dan "luka." Pemikiran ini mungkin mencerminkan konflik atau ketidakpastian dalam hubungan manusia.

Kontras "Kehadiran" dan "Perjalanan": Puisi ini membandingkan dua konsep, yaitu "kehadiran" dan "perjalanan." "Kehadiran" menggambarkan bagaimana individu dalam hubungan tersebut memengaruhi satu sama lain. Di sisi lain, "perjalanan" mencirikan perjalanan individu dalam mencari makna, kebahagiaan, atau pemenuhan dalam kehidupan mereka. Pertanyaan "bepergian adakah" merenungkan apakah perjalanan individu tersebut menuju kebahagiaan dan pemenuhan lebih penting daripada hubungan itu sendiri.

Perumpamaan Alam: Puisi ini menggunakan perumpamaan alam, seperti "padang bunga bagi kembara," "telaga hutan bagi perenung," dan "teluk senja bagi pecinta nuansa," untuk menggambarkan alternatif yang mungkin dalam hidup, di luar hubungan manusia. Perumpamaan ini mungkin mewakili keinginan individu untuk mengejar pilihan yang lebih memuaskan.

Rasa Pilihan: Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan pilihan-pilihan dalam hidup dan bagaimana keputusan ini dapat memengaruhi perasaan dan kesejahteraan seseorang. Ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan apakah menghabiskan waktu dengan seseorang yang tidak selaras adalah pilihan yang tepat atau apakah lebih baik menjalani perjalanan mencari kebahagiaan sendiri.

Puisi "Sajak Jika" adalah puisi yang menantang pembaca untuk merenungkan dinamika hubungan, pertimbangan dalam menjalani hidup, dan akhirnya, memahami perasaan dan kebahagiaan pribadi. Puisi ini menggambarkan konflik internal dan keraguan yang sering muncul dalam hubungan manusia dan mengajak kita untuk merenungkan pilihan-pilihan dalam hidup.

"Puisi: Sajak Jika (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Sajak Jika
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.