Puisi: Angin (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Angin" karya Sanusi Pane menggambarkan perasaan kerinduan dan cinta yang ditujukan kepada seseorang yang sangat dihargai. Melalui metafora ...
Angin

O, angin, bawa keluhku bersama kau,
        Melalui pegunungan hijau,
        Kepada Dinda,
        Yang amat tercinta,

Bawa keluhku bersama kau.

O, angin, bawa cintaku kepada dara,
        Tercinta tidak ketara.
        Kepada Melati,
        Si jantung hati,

Bawa cintaku kepada dara.

Sumber: Madah Kelana (1931)

Analisis Puisi:

Puisi "Angin" karya Sanusi Pane menggambarkan perasaan kerinduan dan cinta yang ditujukan kepada seseorang yang sangat dihargai. Melalui metafora angin, pengarang menyampaikan perasaannya kepada orang yang dicintai dan tercinta.

Metafora Angin: Angin dalam puisi ini bukan hanya sebuah elemen alam, tetapi juga melambangkan perantara perasaan dan emosi. Angin menjadi medium untuk mengantar keluh kesah dan cinta sang pengarang kepada orang yang dicintainya. Penggunaan angin sebagai metafora memperkuat kesan perasaan yang abstrak namun kuat.

Kerinduan dan Cinta yang Dikirimkan oleh Angin: Pengarang mengekspresikan perasaannya yang penuh kerinduan dan cinta kepada dua tokoh dalam puisi ini, yang disebut sebagai Dinda dan Melati. Dinda mungkin mengacu pada sosok yang dihormati atau disayangi secara umum, sementara Melati mungkin merujuk kepada sosok yang sangat dicintai. Melalui angin, pengarang mengirimkan keluh kesah dan cintanya kepada keduanya.

Penggambaran Kelembutan dan Keromantisan: Puisi ini diwarnai dengan nuansa kelembutan dan keromantisan, yang tercermin dalam kata-kata yang dipilih dengan cermat. Penggunaan bahasa yang lembut dan puitis menghadirkan suasana yang romantis dan penuh kehangatan, seolah-olah angin itu sendiri membawa pesan cinta yang penuh kasih kepada sang Dinda dan Melati.

Puisi "Angin" adalah sebuah ungkapan perasaan kerinduan dan cinta yang ditujukan kepada orang-orang yang sangat dihargai dalam hidup pengarang. Melalui penggunaan metafora angin, pengarang berhasil menggambarkan perasaan yang abstrak namun dalam, serta merangkai kata-kata dengan indah untuk menyampaikan pesan-pesan cinta dan kasih sayangnya.

Sanusi Pane
Puisi: Angin
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.