Puisi: Bulu Burung (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Bulu Burung" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah puisi yang sederhana namun sarat dengan makna. Puisi ini mengajak pembaca untuk ....
Bulu Burung

Burung yang mendadak terbang itu sama sekali tidak ingat lagi akan selembar bulunya yang tersangkut di ranting pokok kayu dekat rumahmu.

Selembar bulu yang tersangkut di ranting pohon belakang rumahmu itu tertiup angin dan tak lagi ingin mengetahui kenapa burung itu tadi tiba-tiba terbang.

Ia hanya berharap burung itu baik-baik saja setelah menuliskan niatnya di langit, yang selalu menerima saja apa yang digoreskan padanya.

Sumber: Melipat Jarak (2015)

Analisis Puisi:
Puisi "Bulu Burung" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang ringkas namun penuh dengan makna. Puisi ini menggambarkan sebuah momen yang singkat namun berkesan tentang kejadian yang terjadi dengan selembar bulu burung. Melalui gambaran sederhana ini, penyair menyampaikan pesan tentang kehidupan, kenangan, dan harapan. Kita akan membahas tema, makna, dan gaya bahasa yang terkandung dalam puisi ini.

Kenangan yang Tertinggal: Puisi ini menggambarkan burung yang terbang tiba-tiba dan melupakan selembar bulunya yang tersangkut di ranting dekat rumah seseorang. Gambaran ini mencerminkan betapa alam bisa menciptakan momen yang singkat dan lupa dengan cepat. Selembar bulu tersebut menjadi simbol kenangan yang tertinggal setelah burung meninggalkan tempat itu.

Perjalanan Hidup yang Singkat: Penyair menyiratkan pesan tentang kehidupan yang singkat dan penuh dengan momen yang berlalu dengan cepat. Seperti burung yang tiba-tiba terbang dan melupakan bulunya, hidup pun bisa berubah dengan cepat dan menyisakan kenangan-kenangan singkat yang kadang-kadang kita lupakan begitu saja.

Harapan dan Ketidakpastian: Puisi ini menyoroti harapan dan ketidakpastian dalam hidup. Burung yang terbang meninggalkan pesan di langit, yang selalu menerima apa pun yang digoreskan padanya. Pesan ini mencerminkan harapan burung untuk kebaikan setelah terbang, namun juga menunjukkan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di masa depan.

Gaya Bahasa yang Simpel: Gaya bahasa dalam puisi ini sederhana dan lugas, namun sangat mengena. Penyair menggunakan kalimat pendek dan penuh makna untuk menyampaikan pesan yang dalam. Pilihan kata yang tepat menciptakan gambaran yang kuat dalam pikiran pembaca.

Puisi "Bulu Burung" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah puisi yang sederhana namun sarat dengan makna. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan yang singkat, kenangan yang tertinggal, harapan, dan ketidakpastian. Melalui gambaran selembar bulu burung yang terbang dan tersangkut di ranting, penyair mengajak pembaca untuk memahami arti dari momen-momen kecil dalam hidup dan pentingnya menghargai setiap kenangan yang tersimpan. Gaya bahasa yang sederhana namun mengena berhasil menciptakan pesan yang kuat dan membuat puisi ini menjadi sangat menggugah hati.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Bulu Burung
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.