Puisi: Bulu Matamu, Padang Ilalang (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Bulu Matamu, Padang Ilalang" karya Joko Pinurbo menggambarkan upaya manusia untuk mencapai dan memahami keindahan yang terkandung dalam ....
Bulu Matamu:
Padang Ilalang


Bulu matamu: padang ilalang.
Di tengahnya: sebuah sendang.

Kata sebuah dongeng, dulu ada seorang musafir
datang bertapa untuk membuktikan apakah benar
wajah bulan bisa disentuh lewat dasar sendang.

Ia tak percaya, maka ia menyelam.
Tubuhnya tenggelam dan hilang di arus maha-dalam.
Arwahnya menjelma menjadi pusaran air berwarna hitam.

Bulu matamu: padang ilalang.


1989

Sumber: Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Bulu Matamu, Padang Ilalang" karya Joko Pinurbo adalah karya yang pendek namun penuh dengan simbolisme yang dalam. Puisi ini menggambarkan seorang musafir yang mencoba untuk memahami dan menyentuh keindahan yang terkandung dalam mata seseorang melalui simbol padang ilalang dan sendang.

Simbolisme Bulu Matamu: Bulu mata diibaratkan sebagai padang ilalang. Ilalang adalah tanaman liar yang tumbuh secara bebas tanpa pemangkasan atau kontrol manusia. Dalam konteks puisi ini, bulu mata diidentifikasi sebagai padang ilalang untuk mengekspresikan keindahan yang alami dan liar dalam mata seseorang. Ini bisa merujuk pada mata seorang wanita yang menjadi pusat perhatian penyair.

Simbolisme Sendang: Sendang adalah simbol alam bawah sadar atau dunia dalam yang tersembunyi dalam diri manusia. Ketika musafir mencoba untuk membuktikan apakah wajah bulan dapat disentuh melalui dasar sendang, ini bisa mencerminkan upaya untuk mencapai kedalaman emosi dan keindahan yang ada dalam diri seseorang, seperti yang terungkap melalui mata seseorang.

Cerita Tentang Musafir: Puisi ini mencakup elemen dongeng yang mengisahkan seorang musafir yang ingin mencapai wajah bulan melalui sendang. Meskipun dongeng ini bersifat metaforis, ia mewakili keinginan seseorang untuk memahami dan menyentuh keindahan yang ada dalam orang lain. Tindakan menyelam dalam dongeng mungkin mencerminkan perjalanan seseorang untuk memahami lebih dalam perasaan dan pemikiran orang yang mereka cintai.

Warna dan Visualisasi: Puisi ini menciptakan visualisasi yang kuat dengan menggambarkan arus maha-dalam yang mengambil tubuh musafir dan merubahnya menjadi pusaran air berwarna hitam. Ini mungkin mencerminkan perasaan terhanyut dalam keindahan mata seseorang, dan bagaimana pengalaman itu dapat mengubah seseorang secara mendalam.

Secara keseluruhan, puisi "Bulu Matamu, Padang Ilalang" adalah karya yang singkat namun penuh dengan simbolisme yang mendalam. Ia menggambarkan upaya manusia untuk mencapai dan memahami keindahan yang terkandung dalam mata dan emosi seseorang.

Puisi: Bulu Matamu, Padang Ilalang
Puisi: Bulu Matamu, Padang Ilalang
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.