Puisi: Doa (Karya Sapardi Djoko Damono)

Melalui puisi "Doa", Sapardi Djoko Damono menghadirkan sebuah refleksi yang dalam tentang hubungan manusia dengan spiritualitas dan kebutuhan akan ...
Doa

Kau pun buru-buru menangkap doa yang baru selesai
kauucapkan dan memenjarakannya di selembar kertas.
Ia abadi di situ.

Ia sudah mulai merasa tenang di lembaran kertas yang
hening ketika malam ini kau melisankannya keras-keras.
Alangkah indah bunyinya.

Tidak ada yang pernah mengatakan padaku seperti
apa sebenarnya hubunganmu dengan doa itu.

Sumber: Melipat Jarak (2015)

Analisis Puisi:
Puisi "Doa" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menyelami relasi antara manusia dengan doa, dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun sarat makna. Dalam analisis ini, kita akan mengeksplorasi beberapa aspek penting dari puisi ini, termasuk tema, gaya bahasa, dan pesan yang disampaikan oleh penyair.

Tema Utama: Doa dan Manusia

Tema utama yang terungkap dalam puisi ini adalah hubungan manusia dengan doa. Penyair menyajikan doa sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar rangkaian kata yang diucapkan; ia adalah ekspresi dari harapan, keinginan, dan kebutuhan manusia yang mendalam. Puisi ini mencerminkan kompleksitas hubungan manusia dengan spiritualitas, di mana doa berperan sebagai jembatan antara manusia dan yang Ilahi.

Gaya Bahasa:

  1. Imaji Visual dan Sensorial: Puisi ini memanfaatkan gambaran visual dan sensorial yang kuat untuk menggambarkan proses doa. Pembaca dapat membayangkan "selembar kertas" tempat doa disimpan, serta merasakan ketenangan dan keindahan yang terpancar dari bunyi doa yang diucapkan.
  2. Metafora dan Simbolisme: Metafora digunakan secara cermat untuk menggambarkan hubungan antara manusia dan doa. Misalnya, penyebutan doa sebagai sesuatu yang "mengapung" di atas kertas, menunjukkan keabadian dan kekuatan doa dalam kehidupan manusia.
  3. Kesederhanaan Bahasa: Meskipun sederhana, bahasa yang digunakan dalam puisi ini memiliki kedalaman makna yang kuat. Kata-kata yang dipilih dengan hati-hati membantu mengeksplorasi esensi doa dan mengundang pembaca untuk merenungkan maknanya.

Pesan dan Makna

Puisi "Doa" mengajak pembaca untuk merenungkan arti sebenarnya dari doa dalam kehidupan manusia. Penyair menyiratkan bahwa doa adalah sesuatu yang lebih dari sekadar kata-kata yang diucapkan; ia adalah manifestasi dari kebutuhan spiritual manusia yang mendalam. Melalui proses menyampaikan doa, manusia menciptakan hubungan yang intim dengan yang Ilahi, sebuah hubungan yang sulit untuk dijelaskan secara konvensional.

Puisi ini juga mengingatkan pembaca bahwa doa memiliki kekuatan untuk menghadirkan ketenangan dan keindahan dalam kehidupan manusia. Meskipun mungkin sulit dipahami secara rasional, hubungan antara manusia dan doa memiliki kekuatan yang melampaui batas-batas dunia fisik.

Melalui puisi "Doa", Sapardi Djoko Damono menghadirkan sebuah refleksi yang dalam tentang hubungan manusia dengan spiritualitas dan kebutuhan akan yang Ilahi. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh dengan makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan peran doa dalam kehidupan manusia, serta kekuatannya untuk membawa ketenangan dan keindahan dalam batin manusia.


Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Doa
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.