Puisi: Ibu yang Tabah (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Ibu yang Tabah" karya Joko Pinurbo memaparkan kisah seorang ibu yang menghadapi banyak cobaan dan kesulitan dalam hidupnya.
Ibu yang Tabah


Ibu itu mengasuh anak-anaknya sendirian sejak suaminya dipinjam negara untuk dijadikan kelinci dalam percobaan sistem keamanan. Sampai sekarang belum dikembalikan, padahal suaminya itu sebenarnya cuma pemberani yang lugu dan kadang-kadang nekat. Toh ibu itu tak pernah berhenti menunggu, meskipun menunggu adalah luka. Dan ia memang perkasa. Menghadapi anak-anaknya yang nakal dan sering menyusahkan, ia tak pernah kehilangan kesabaran.

Setiap subuh ibu itu memetik embun di daun-daun, menampungnya dalam gelas, dan menghidangkannya kepada anak-anaknya sebelum mereka berangkat sekolah. Malam hari diam-diam ia memeras airmata, menyimpannya dalam botol, dan meminumkannya kepada anak-anaknya bila mereka sakit.

Ia mendidik anak-anaknya untuk tidak cengeng. Ia paling tidak suka melihat orang mudah menangis. Bila anak-anaknya bertanya, "Mengapa Ibu tidak pernah menangis?", jawabnya, "Biar kutabung air mataku buat hari tua. Bila kelak aku meninggal, kalian bisa memandikan jenazahku dengan tabungan air mataku."

Sehari-hari ibu yang penyabar itu berjualan awalan ber- di sekolah partikelir yang hidup enggan mati tak mau. Sebagian besar muridnya bodoh dan berandal, tapi ya bagaimana lagi, mereka tetap harus dicintai. Ia rajin menasihati mereka agar tidak mudah putus asa, apalagi menangis, menghadapi kegagalan. "Berlatih gagal itu penting," pesannya berulang-ulang.

Tenaga dan waktunya praktis habis untuk urusan rumah dan pekerjaan sehingga ia kurang hiburan. Satu-satunya hiburan adalah menonton televisi yang sudah agak pucat gambarnya. Dan ia penggemar televisi yang baik. Ia bisa sangat terharu menyaksikan kisah yang menyayat hati, misalnya kisah tentang pejuang yang digugurkan negara dan jenazahnya diselimuti kain bendera. Anak-anak ikut terenyuh dan tersedu melihat ibu mereka diam-diam mengusap air mata. "Jangan menangis!" bentak ibu yang tabah itu tiba-tiba. "Aku menangis hanya untuk menyenang-nyenangkan televisi. Mengerti?"


2002

Sumber: Telepon Genggam (2003)

Analisis Puisi:
Puisi "Ibu yang Tabah" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang menggambarkan sosok seorang ibu yang kuat dan penuh kasih sayang. Puisi ini memaparkan kisah seorang ibu yang menghadapi banyak cobaan dan kesulitan dalam hidupnya.

Gambaran Ibu yang Kuat: Puisi ini dimulai dengan gambaran ibu yang mengasuh anak-anaknya sendirian setelah suaminya "dipinjam negara." Ini menciptakan bayangan tentang seorang wanita yang harus menjadi tulang punggung keluarga dan menjalani kehidupan yang tidak mudah.

Kesetiaan dan Kesabaran: Meskipun suaminya belum kembali, ibu ini tetap setia menunggu. Puisi ini menunjukkan kesabaran dan keteguhan hatinya dalam menghadapi masa sulit. Bahkan saat menunggu adalah luka, dia tetap tegar.

Kasih Sayang Ibu: Puisi ini menunjukkan betapa besar kasih sayang seorang ibu terhadap anak-anaknya. Dia mengambil air embun dan airmata untuk memberikan anak-anaknya sesuatu yang istimewa dan mengasihi mereka dalam cara yang unik dan simbolis.

Pendidikan dan Nilai: Ibu ini mendidik anak-anaknya agar tidak menjadi cengeng, dan dia menunjukkan contoh nyata dengan tidak pernah menangis. Dia mengajarkan mereka tentang kepentingan berlatih gagal dan tidak putus asa dalam menghadapi kegagalan. Ia adalah teladan dalam hal ketabahan.

Kehidupan yang Sederhana: Meskipun ibu ini berusaha keras dalam urusan rumah tangga dan pekerjaannya, dia memiliki sedikit waktu untuk hiburan. Hanya televisi yang menjadi sumber hiburan kecilnya. Ibu ini menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana.

Kisah Pemberani di Televisi: Puisi ini menciptakan kontras antara kisah-kisah pemberani yang dia tonton di televisi dan kehidupan sehari-hari ibu ini. Meskipun dia bisa terharu oleh cerita-cerita tersebut, dia tidak mengizinkan dirinya menangis dalam kehidupan nyata.

Puisi "Ibu yang Tabah" adalah penghormatan kepada kekuatan, cinta, dan keteguhan hati seorang ibu. Puisi ini menggambarkan bagaimana seorang ibu bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya melalui ketabahan dan cintanya, sambil juga menghadapi kenyataan kehidupan yang sederhana dan sulit.

Puisi: Ibu yang Tabah
Puisi: Ibu yang Tabah
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.