Puisi: Ibuku (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Ibuku" menghadirkan perasaan haru, keakraban, dan kebijaksanaan ibu dalam mengarahkan anaknya. Dengan sentuhan kelembutan dan ironi, ...
Ibuku


Ibu suka membacakan buku untuk menghantar tidurku.
Aku terbuai mendengarkan ibu dan buku, mendengarkan
ibuku, sambil membayangkan dan bertanya ini itu.
Aku pun terlelap dalam mimpi, terbang ke tempat-tempat
yang belum kukenali. Ketika bangun, kurasakan basah
di celana. Wah, beta telah ngompol dalam dekapan bunda.

Bila aku pamit sekolah, ibu tak pernah bilang jangan nakal
dan bodoh, jangan membantah guru dan menyanggah buku.
Ibu hanya mengecup jidatku: Buka hidupmu dengan buku.

Pada saatnya beta harus meninggalkan bunda sebab tak bisa 
selamanya menyusu pada ibu. Aku harus mencari susu baru. 
Sambil menahan airmata, ibu memeluk dan menciumku:
Pergilah. Terbanglah. Aku pun terbang bersayapkan buku 
ke antah-berantah yang bagiku sendiri masih entah.

Ketika suatu saat aku pulang ke rumah ibu,
ibu sudah menjadi buku yang tersimpan manis di rak buku.


2003

Analisis Puisi:
Puisi "Ibuku" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang memaparkan hubungan unik antara seorang anak dan ibunya. Dengan sentuhan humor dan kelembutan, penulis menggambarkan perjalanan hidup dan pembelajaran anak melalui pengalaman bersama ibu.

Sentuhan Keseharian: Puisi dimulai dengan gambaran tentang ibu yang suka membacakan buku untuk anaknya sebelum tidur. Ini menciptakan citra suasana keseharian yang penuh kasih sayang dan keintiman antara ibu dan anak.

Mimpi dan Imajinasi: Anak dalam puisi ini terlelap dalam mimpi setelah mendengarkan ibu membacakan buku. Mimpi ini menggambarkan dunia imajinatif dan keingintahuan anak yang membawanya terbang ke tempat-tempat yang belum dikenal.

Realitas Anak-Anak: Penggambaran anak yang ngompol dalam dekapan ibu memberikan nuansa realitas dan kepolosan anak-anak. Puisi menghadirkan momen yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan sentuhan kejujuran dan kekocakan.

Bimbingan Ibu: Saat anak berangkat sekolah, ibu memberikan bimbingan yang lembut. Ibu lebih menekankan untuk membuka hidup dengan buku daripada memberikan peringatan atau larangan. Ini menciptakan suasana pengajaran yang positif.

Proses Tumbuh Kembang: Puisi merangkum momen penting dalam proses tumbuh kembang anak, dari masa kecil hingga tiba saatnya untuk meninggalkan ibu. Ada perasaan kehilangan dan nostalgia dalam keberpisahan ini.

Pergulatan Emosi: Ketika anak harus pergi mencari susu baru, tergambar perjuangan emosional dalam kata-kata yang dipilih oleh penulis. Pergulatan ini diwakili dengan gambaran memeluk dan mencium ibu sebelum berangkat.

Ibu Sebagai Buku: Puncak puisi menyampaikan konsep yang kuat bahwa ibu, pada akhirnya, menjadi seperti buku yang tersimpan manis di rak buku. Ini mungkin mencerminkan penghargaan dan kenangan anak terhadap ibunya setelah berbagai pengalaman hidup.

Puisi "Ibuku" menghadirkan perasaan haru, keakraban, dan kebijaksanaan ibu dalam mengarahkan anaknya. Dengan sentuhan kelembutan dan ironi, Joko Pinurbo mengajak pembaca untuk merenungi perjalanan hidup dan hubungan khusus antara ibu dan anak.

"Puisi: Ibuku (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Ibuku
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.