Puisi: Inilah yang Kautunggu (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi "Inilah yang Kautunggu" karya Dorothea Rosa Herliany adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perenungan tentang kehidupan, keindahan ....
Inilah yang Kautunggu


Inilah yang kautunggu: mawar yang gugur dan 
daun yang menguning. musim yang segar tiba-tiba
pucat. namun inilah waktu yang baik untuk menulis
sajak, katamu! barisan abjad-abjad yang murung dan
berdebu. lukisan kematian, dan kesudahan yang kekal
dan sempurna.

Apa lagi? lalu kita hanya memandang, dan duduk di
muka pintu, mengulur jarum waktu yang panjang ke masa silam.


1988

Sumber: Nikah Ilalang (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Inilah yang Kautunggu" karya Dorothea Rosa Herliany adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perenungan tentang kehidupan dan kematian. Dalam puisi ini, penyair menghadirkan gambaran musim yang berubah, keindahan yang memudar, dan akhir dari segala sesuatu.

Keindahan yang Memudar: Penyair menyajikan gambaran tentang mawar yang gugur dan daun yang menguning, menggambarkan perubahan musim dari segar menjadi pucat. Ini dapat diartikan sebagai simbol keindahan dan vitalitas yang memudar dan berakhir seiring berjalannya waktu. Keelokan mawar dan warna-warni dedaunan menunjukkan kehidupan yang semakin pudar.

Waktu yang Baik untuk Menulis Sajak: Meskipun menghadapi perubahan musim yang menuju akhir, penyair mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang baik untuk menulis sajak. Ini menunjukkan bahwa dalam segala keindahan dan kemuraman hidup, ada kesempatan untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran melalui puisi, sebagai bentuk ekspresi diri dan wadah untuk merenungkan kehidupan.

Lukisan Kematian dan Kesudahan: Kata-kata seperti "lukisan kematian" dan "kesudahan yang kekal dan sempurna" menciptakan imaji tentang akhir dan kematian yang tidak terelakkan dalam hidup. Ini mencerminkan perasaan tentang ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi takdir dan kesudahan hidup.

Memandang dan Mengulur Jarum Waktu: Puisi ini menggambarkan adegan sederhana di mana kita hanya memandang dan duduk di muka pintu. Hal ini mencerminkan sikap reflektif dan introspektif terhadap kehidupan dan kematian, seolah kita berusaha mengulur waktu untuk menyelami kenangan masa lalu dan merenungkan arti dari segala sesuatu.

Puisi "Inilah yang Kautunggu" karya Dorothea Rosa Herliany adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perenungan tentang kehidupan, keindahan yang memudar, dan akhir dari segala sesuatu. Penyair menyajikan gambaran musim yang berubah dan kemerosotan kehidupan, namun menyatakan bahwa dalam segala itu, ada kesempatan untuk mengekspresikan perasaan melalui puisi. Puisi ini menghadirkan nuansa reflektif dan mengajak pembaca untuk merenungkan arti dan makna dari hidup dan kematian.

Dorothea Rosa Herliany
Puisi: Inilah yang Kautunggu
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Biodata Dorothea Rosa Herliany:
  • Dorothea Rosa Herliany lahir pada tanggal 20 Oktober 1963 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia adalah seorang penulis (puisi, cerita pendek, esai, dan novel) yang produktif.
  • Dorothea sudah menulis sejak tahun 1985 dan mengirim tulisannya ke berbagai majalah dan surat kabar, antaranya: Horison, Basis, Kompas, Media Indonesia, Sarinah, Suara Pembaharuan, Mutiara, Citra Yogya, Dewan Sastra (Malaysia), Kalam, Republika, Pelita, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Jawa Pos, dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.