Puisi: Kenangan (Karya Joko Pinurbo)

Puisi: Kenangan Karya: Joko Pinurbo
Kenangan


Suatu saat kau akan jadi kenangan
bagi tukang cukurmu. Ia memangkas
rambutmu dengan sangat hati-hati
agar gunting cukurnya tidak melukai keluguanmu.

Suatu saat kau akan jadi kenangan
bagi tukang baksomu. Ia membuat
baksomu dengan sepenuh hati seakan-akan kau
mau menikmati jamuan terakhirmu.

Suatu saat kau akan jadi kenangan
bagi tukang fotomu. Ia memotretmu
dengan sangat cermat dan teliti agar mendapatkan
gambar terbaik tentang bukan-dirimu.

Suatu saat kau akan jadi kenangan
bagi tukang bencimu. Ia membencimu
dengan lebih untuk menunjukkan
bahwa ia mencintai dirinya sendiri dengan kurang.


2016

Sumber: Buku Latihan Tidur (2017)

Analisis Puisi:
Puisi adalah sarana ekspresi yang kuat untuk menyampaikan pesan, emosi, dan refleksi penulisnya. Dalam puisi "Kenangan" karya Joko Pinurbo, penulis menggambarkan bagaimana setiap individu akan menjadi kenangan bagi orang lain di berbagai peran dalam kehidupan mereka.

Puisi ini dimulai dengan memperkenalkan seorang tukang cukur yang dengan hati-hati memangkas rambut seseorang agar tidak melukai keluguan mereka. Tukang cukur tersebut mewakili figur yang memberikan perhatian dan kehati-hatian kepada orang lain dalam melayani mereka. Melalui kata-kata ini, penulis menyoroti pentingnya hubungan dan interaksi manusia yang saling melengkapi dan menghargai.

Selanjutnya, penulis memperkenalkan tukang baksomu yang dengan sepenuh hati menyajikan hidanganmu seolah-olah itu adalah jamuan terakhirmu. Hal ini mencerminkan adanya pengabdian dan usaha yang diberikan oleh individu lain dalam memberikan kebahagiaan dan kesenangan bagi orang lain. Tukang baksomu tersebut menjadi pengingat akan pengalaman yang telah dilewati bersama.

Puisi ini juga memperkenalkan tukang fotomu yang dengan cermat dan teliti memotretmu untuk mendapatkan gambar terbaik tentang bukan-dirimu. Di sinilah penulis menyoroti bagaimana orang lain dalam kehidupan kita dapat melihat sisi-sisi yang tidak terlihat oleh diri kita sendiri. Tukang fotomu mewakili orang-orang yang mengenali dan menghargai aspek-aspek tersembunyi dalam diri kita.

Terakhir, penulis memperkenalkan tukang bencimu yang membencimu dengan lebih untuk menunjukkan cinta dirinya sendiri dengan kurang. Dalam bait ini, penulis menggambarkan bagaimana ada juga individu yang mungkin memiliki perasaan negatif terhadap kita, tetapi pada akhirnya itu menggambarkan kelemahan dan ketidaksempurnaan mereka sendiri.

Melalui puisi ini, Joko Pinurbo mengajak kita untuk merenungkan peran dan interaksi kita dalam kehidupan sehari-hari. Setiap individu, baik dalam peran yang positif maupun negatif, dapat meninggalkan jejak kenangan bagi orang lain. Puisi ini menyoroti keragaman pengalaman dan hubungan manusia yang saling mempengaruhi dan membentuk kenangan bersama.

Karya puisi "Kenangan" karya Joko Pinurbo memberikan pengamatan tajam dan refleksi emosional tentang dinamika hubungan manusia. Melalui penggunaan kata-kata yang indah, penulis berhasil menggambarkan peran dan kontribusi setiap individu dalam kehidupan orang lain. Puisi ini mengajak kita untuk lebih menghargai dan memahami peran dan dampak kita dalam kehidupan orang lain, serta mengingatkan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi kenangan yang berarti bagi orang lain.

Puisi Kenangan
Puisi: Kenangan
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.