Puisi: Pesan dari Ayah (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Pesan dari Ayah," menggambarkan hubungan antara seorang anak dengan ayahnya melalui komunikasi modern, terutama melalui telepon genggam.
Pesan dari Ayah

Datang menjelang petang, aku tercengang melihat
Ayah sedang berduaan dengan telepon genggam
di bawah pohon sawo di belakang rumah.
Ibu yang membelikan Ayah telepon genggam
sebab Ibu tak tahan melihat kekasihnya kesepian.

"Jangan ganggu suamiku," Ibu cepat-cepat
meraih tanganku. "Sudah dua hari ayahmu belajar
menulis dan mengirim pesan untuk Ibu.
Kasihan dia, sepanjang hidup berjuang melulu."

Ketika pamit hendak kembali ke Jakarta,
aku sempat mohon kepada Ayah dan Bunda
agar sering-sering telepon atau kirim pesan, sekadar
mengabarkan keadaan, supaya pikiranku tenang.

Ayah memenuhi janjinya. Pada suatu tengah-malam
telepon genggamku terkejut mendapat kiriman
pesan dari Ayah, bunyinya: "Sepi makin modern."

Langsung kubalas: "Lagi ngapain?" Disambung:
"Lagi berduaan dengan ibumu di bawah pohon sawo
di belakang rumah. Bertiga dengan bulan.
Berempat dengan telepon genggam. Balas!"

Kubalas dengan ingatan: di bawah pohon sawo itu
puisi pertamaku lahir. Di sana aku belajar menulis
hingga jauh malam sampai tertidur kedinginan,
lalu Ayah membopong tubuhku yang masih lugu
dan membaringkannya di ranjang Ibu.

2005

Sumber: Baju Bulan (2013)

Analisis Puisi:
Dalam puisi "Pesan dari Ayah," Joko Pinurbo menggambarkan hubungan antara seorang anak (penyair) dengan ayahnya melalui komunikasi modern, terutama melalui telepon genggam. Puisi ini mengangkat tema tentang keterhubungan antaranggota keluarga dalam era teknologi, serta mengingatkan tentang kenangan masa kecil dan ikatan keluarga.

Pemandangan Pertama: Puisi dimulai dengan deskripsi penyair yang melihat ayahnya berduaan dengan telepon genggam di bawah pohon sawo. Ini menciptakan gambaran situasi dan menunjukkan perubahan dalam cara berkomunikasi.

Alasan Ibu: Bait ini menjelaskan alasan mengapa ibu membelikan ayah telepon genggam, yaitu untuk mengatasi kesepian ayah dan memungkinkan dia berkomunikasi dengan kekasihnya yang sedang berada jauh.

Dukungan untuk Ayah: Penyair menunjukkan empati terhadap ayah dan mengingatkan bahwa ayah telah berjuang sepanjang hidupnya. Ini menunjukkan penghargaan terhadap peran ayah.

Permintaan untuk Berkomunikasi: Penyair memohon kepada ayah dan ibu untuk sering berkomunikasi dengannya, memberi tahu mereka tentang keadaannya. Permohonan ini muncul karena keinginan penyair untuk tetap terhubung dan menenangkan pikirannya.

Pesan dari Ayah: Bait ini menggambarkan momen telepon genggam penyair menerima pesan dari ayah. Pesan tersebut singkat namun memiliki makna yang mendalam.

Pertukaran Pesan: Penyair menjawab pesan ayah dengan pertanyaan, menunjukkan antusiasmenya untuk berbicara lebih lanjut. Pertukaran pesan ini menggambarkan komunikasi modern dan perasaan dekat dengan orangtua.

Kenangan Masa Kecil: Bait ini mengingatkan tentang tempat di mana puisi pertama penyair lahir dan tentang belajar menulis hingga larut malam. Ini membawa kenangan masa kecil yang erat dengan ayah.

Kesimpulan yang Penuh Emosi: Puisi berakhir dengan kenangan ayah yang membaringkan penyair di ranjang ibu ketika masih kecil. Ini menciptakan akhir yang sentimental dan menggambarkan perasaan hangat dalam keluarga.

Pesan dan Makna: Pesan dari Ayah" karya Joko Pinurbo mengangkat pesan tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga, bahkan dalam era teknologi modern. Puisi ini juga mengingatkan pada kenangan masa kecil dan ikatan yang kuat antara penyair dan keluarganya.

Gaya Penulisan dan Bahasa: Joko Pinurbo menggunakan bahasa yang sederhana dan gambaran nyata untuk menggambarkan situasi dan perasaan penyair. Gaya penulisan yang lugas membantu menggambarkan perasaan hangat dalam keluarga.

Konteks Emosional: Puisi ini membawa nuansa emosional yang positif dan sentimentil, terutama dalam menggambarkan kenangan masa kecil dan hubungan dekat antara penyair dengan ayahnya.

Puisi "Pesan dari Ayah" adalah puisi yang menyoroti pentingnya komunikasi dalam keluarga, khususnya dalam era teknologi modern. Melalui gambaran sehari-hari dan kenangan masa kecil, puisi ini menggambarkan ikatan keluarga yang kuat dan berarti.

"Puisi: Pesan Dari Ayah (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Pesan dari Ayah
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.