Puisi: Surat Kau (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Surat Kau" karya Joko Pinurbo adalah ungkapan kerinduan dan kehilangan terhadap kehadiran seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Surat Kau

Kau tak ada di kakiku
ketika aku membutuhkan langkahmu
untuk merambah rantauku.

Kau tak ada di tanganku
ketika aku membutuhkan jarimu
untuk mengubah gundahku.

Kau tak ada di sarungku
ketika aku membutuhkan jingkrungmu
untuk meringkus dinginku.

Kau tak ada di bibirku
ketika aku membutuhkan aminmu
untuk meringkas inginku.

Kau tak ada di mataku
ketika aku membutuhkan pejammu
untuk merengkuh tidurku.

mungkin kau sudah menjadi aku
sehingga tak perlu lagi aku menanyakanmu.

2013

Analisis Puisi:

Puisi "Surat Kau" karya Joko Pinurbo menggambarkan kerinduan dan kekosongan yang dirasakan oleh pelukisnya terhadap seseorang yang tidak hadir dalam momen-momen penting dalam hidupnya.

Ekspresi Kerinduan dan Kehilangan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang kekosongan yang dirasakan sang pelukis karena kehadiran "kau" yang sangat diharapkan tapi tidak ada. Setiap bait menggambarkan momen-momen di mana kehadiran "kau" sangat diinginkan, tetapi "kau" tidak hadir, meninggalkan kekosongan yang terasa dalam hidup sang pelukis.

Metafora Tubuh dan Kehadiran: Setiap bagian tubuh yang disebutkan dalam puisi menjadi metafora untuk kehadiran dan dukungan "kau". Namun, "kau" tidak hadir di tempat-tempat yang diharapkan, menunjukkan ketidakhadirannya dalam momen-momen penting sang pelukis.

Kehadiran dalam Kehidupan Sehari-hari: Penyair menggunakan gambaran-gambaran kehidupan sehari-hari untuk mengekspresikan kerinduan dan kehilangan. Hal ini membuat puisi menjadi sangat personal dan relevan bagi pembaca yang mungkin mengalami perasaan yang serupa.

Makna Kehidupan yang Terdalam: Puisi mengeksplorasi makna kehadiran seseorang dalam kehidupan seseorang dan bagaimana kekosongan tersebut memengaruhi pelukis. Ketika "kau" tidak hadir, pelukis merasa kehilangan dan merindukan kehadiran "kau" untuk memberikan dukungan dan kenyamanan.

Kesimpulan tentang Identitas: Penutup puisi menyiratkan bahwa "kau" mungkin sudah menjadi bagian dari diri pelukis, sehingga tidak perlu lagi dipertanyakan atau diinginkan. Ini menunjukkan kesadaran akan kehadiran spiritual "kau" dalam diri sang pelukis.

Puisi "Surat Kau" karya Joko Pinurbo adalah ungkapan kerinduan dan kehilangan terhadap kehadiran seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Melalui metafora tubuh dan kehadiran, puisi ini menggambarkan perasaan kekosongan dan harapan yang tidak terpenuhi. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini menyentuh pembaca dengan cara yang mendalam dan puitis.

"Puisi: Surat Kau (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Surat Kau
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.