Puisi: Variasi pada Suatu Pagi (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Variasi pada Suatu Pagi" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan suasana pagi dengan detail yang indah dan menghadirkan pengalaman ...
Variasi pada Suatu Pagi (1)

sebermula adalah kabut; dan dalam kabut
senandung lonceng, ketika selembar daun luruh,
setengah bermimpi, menepi ke bumi, luput
(kau dengarkah juga seperti Suara mengaduh?)

Variasi pada Suatu Pagi (2)

dan cahaya (yang membasuhmu pertama-tama)
bernyanyi bagi capung, kupu-kupu, dan bunga; Cahaya
(yang menawarkan kicau burung) susut tiba-tiba
pada selembar daun tua, pelan terbakar, tanpa sisa.

Variasi pada Suatu Pagi (3)

menjelma bayang-bayang. Bayang-bayang yang tiba-tiba tersentak
ketika seekor burung, menyambar capung
(Selamat pagi pertama bagi matahari), risau bergerak-gerak
ketika sepasang kupu-kupu merendah ke bumi basah, bertarung

1970

Sumber: Hujan Bulan Juni (1994)

Analisis Puisi:

Puisi "Variasi pada Suatu Pagi" karya Sapardi Djoko Damono adalah karya yang menggambarkan suasana pagi dengan detail yang indah dan menghadirkan pengalaman sensorik yang kuat bagi pembaca. Dalam tiga variasi yang berbeda, penyair memperlihatkan berbagai aspek alam pagi dan interaksi antara elemen-elemen alam tersebut.

Variasi Pertama: Kabut dan Suara Mengaduh

Pada variasi pertama, kabut digambarkan sebagai awal dari pagi yang misterius dan tenang. Suara lonceng dan daun yang luruh menciptakan suasana yang damai dan mengundang pembaca untuk merenung. Ada juga unsur kesedihan yang tersembunyi dalam suara mengaduh yang disampaikan oleh kabut, memberikan lapisan emosional pada suasana pagi.

Variasi Kedua: Cahaya dan Alam Semesta yang Hidup

Variasi kedua membawa pembaca ke momen ketika cahaya pagi mulai membasahi alam. Suara alam seperti kicau burung dan aktivitas serangga dan bunga menjadi semakin terasa. Namun, pembaca disadarkan bahwa bahkan dalam keindahan alam, ada siklus kehidupan dan kematian yang berjalan, seperti daun tua yang terbakar tanpa sisa.

Variasi Ketiga: Interaksi Alam yang Dinamis

Variasi ketiga menyoroti interaksi dinamis antara berbagai elemen alam. Bayang-bayang yang bergerak mencerminkan gerak burung dan serangga yang aktif. Ada ketegangan dan kegelisahan dalam deskripsi pertarungan antara burung dan serangga, yang memperkuat kesan tentang kehidupan yang penuh dengan perjuangan dan dinamika.

Puisi "Variasi pada Suatu Pagi" karya Sapardi Djoko Damono adalah pengamatan yang cermat tentang keindahan alam dan perubahan yang terjadi pada waktu pagi. Melalui penggunaan detail yang kaya dan gambaran yang kuat, penyair berhasil menghadirkan suasana yang hidup dan mengundang pembaca untuk merasakan keajaiban alam pada saat fajar.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Variasi pada Suatu Pagi
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.