Puisi: Yang Fana Adalah Waktu (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Yang Fana Adalah Waktu" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan hubungan kompleks antara waktu dan ....
Yang Fana Adalah Waktu


Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
                                   "Tapi,
yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu. Kita abadi.

1978

Sumber: Horison (September, 1981)

Analisis Puisi:
Puisi "Yang Fana Adalah Waktu" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan hubungan kompleks antara waktu dan eksistensi manusia. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini merangsang pemikiran dan perenungan tentang konsep waktu dan abadinya manusia.

Tema Sentral: Tema utama dalam puisi ini adalah konsep waktu dan keabadian manusia. Puisi ini mengajukan pertanyaan fundamental tentang makna waktu dalam konteks kehidupan manusia, serta bagaimana manusia berinteraksi dengan waktu tersebut.

Waktu sebagai Konsep Fana: Puisi ini menggambarkan waktu sebagai sesuatu yang fana, sesuatu yang sementara dan akan berlalu. Konsep waktu sebagai hal yang fana dihubungkan dengan karakteristik detik-detik yang terus berjalan, namun pada akhirnya menjadi tidak berarti dan dilupakan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kerentanannya dan keberlaluan waktu.

Keabadian Manusia: Meskipun waktu dianggap fana, puisi ini juga mengklaim bahwa manusia abadi. Hal ini menciptakan kontras yang menarik antara sifat fana waktu dengan klaim keabadian manusia. Penggunaan kata "abadi" mengundang pemikiran tentang eksistensi manusia yang berkelanjutan, meskipun waktu terus berjalan.

Pertanyaan Eksistensial: Puisi ini mengundang pertanyaan eksistensial yang dalam, seperti tujuan hidup manusia dan bagaimana manusia memberi makna pada waktu yang terus berlalu. Pernyataan "kita lupa untuk apa" mencerminkan ketidakjelasan mengenai tujuan dan makna hidup di tengah arus waktu yang terus bergerak.

Bahasa Simpel dengan Makna Mendalam: Sapardi Djoko Damono menggunakan bahasa yang sederhana, tetapi maknanya sangat mendalam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dan memikirkan lebih dalam tentang hubungan antara manusia, waktu, dan eksistensi.

Puisi "Yang Fana Adalah Waktu" karya Sapardi Djoko Damono adalah karya sastra yang merangsang pemikiran tentang konsep waktu dan keabadian manusia. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan kompleks antara manusia dan waktu, serta menggugah pertanyaan eksistensial yang mendalam tentang makna hidup.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Yang Fana Adalah Waktu
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.