Puisi: Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan kehilangan dan keraguan dalam menyebut ....
Aku Belum Bisa
Menyebutmu Lagi

Ya, aku belum bisa menyebut namamu lagi
Dalam surat, buku harian dan percakapan sehari-hari
Kembali seakan sebuah janji diikrarkan
Apa lagi yang dapat kita ucapkan

Seperti dulu, namamu penuh belum bisa kusebut kini
Jauhkan daku dari kekhianatan, doaku setiap kali
Daun-daun asam mulai bermerahan dalam gugusan
Bara kemarau, lunglai dan teramat pelahan

Di atas hutan kelelawar senja beterbangan
Beratus sayap berombak-ombak ke selatan
Menyebar di atas baris-baris merah berangkat tenggelam
Dan sekian ratus senja yang kucatat jadi malam

Kabut pun bagai uban di atas hutan-hutan
Uap air tipis, merendah dari tepi-tepi
Tak sampai gerimis hanya awan berlayangan
Duh namamu penuh, yang belum bisa kusebut kini

Pada suatu hari namamu utuh akan kusebut lagi
Di titik senyap kekhianatan doaku setiap kali
Di atas baris-baris merah yang berangkat tenggelam
Sekian ribu senja kucatat jadi malam.

1964

Sumber: Horison (Mei, 1967)

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan kehilangan dan keraguan dalam menyebut nama seseorang yang pernah dekat. Puisi ini menciptakan suasana nostalgia, kehampaan, dan perubahan emosi.

Perasaan Kehilangan dan Keraguan: Puisi ini dimulai dengan pernyataan bahwa penyair belum mampu lagi menyebut nama seseorang yang pernah ada dalam hidupnya. Penyair menggambarkan suasana di mana penyebutan nama tersebut seolah menjadi sebuah janji yang diikrarkan, tetapi kini menjadi sesuatu yang tidak bisa diucapkan dengan mudah.

Perubahan dalam Hubungan: Penyair menggambarkan perubahan dalam hubungan dengan orang yang disebutkan dalam puisi. Nama yang dulu penuh makna dan dekat dengan penyair kini menjadi suatu hal yang sulit disebutkan. Ini mengindikasikan adanya perubahan emosi, kehampaan, atau mungkin rasa kehilangan dalam hubungan tersebut.

Gambaran Alam dan Perubahan Emosi: Puisi ini menggunakan gambaran alam, seperti daun-daun asam yang bermerah, hutan kelelawar senja, dan kabut di atas hutan-hutan, untuk menciptakan latar belakang yang memperkuat perubahan emosi dalam puisi ini. Gambaran alam mencerminkan perasaan penyair yang mungkin berada dalam suasana perubahan dan kebingungan.

Nostalgia dan Penyesalan: Puisi ini juga menggambarkan rasa penyesalan atau keinginan untuk kembali pada waktu yang lampau. Penyair menyiratkan bahwa suatu saat nanti, ia ingin mampu menyebut nama tersebut kembali dengan utuh. Hal ini menciptakan nuansa nostalgia dan rindu akan masa lalu.

Puisi "Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi" oleh Taufiq Ismail adalah sebuah karya yang menggambarkan perubahan emosi dan perasaan kehilangan dalam hubungan dengan seseorang yang dekat. Melalui gambaran alam dan perasaan yang diungkapkan, puisi ini menghadirkan suasana nostalgia, keraguan, dan keinginan untuk meretas kembali hubungan yang pernah ada.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.