Puisi: Di Banjar Tunjuk, Tabanan (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Di Banjar Tunjuk, Tabanan" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan sebuah pertunjukan gamelan di sebuah banjar di Tabanan, Bali. Namun, di ...
Di Banjar Tunjuk, Tabanan

Pemukul gendang itu membayangkan dirinya Rama yang
    mengiring Sita memasuki hutan
pemukul gendang itu membayangkan dirinya Garuda yang
    mencengkeram Sita di antara kuku-kukunya
pemukul gendang itu membayangkan dirinya Rawana
    yang memperkosa Sita di Taman Raja
ketika gong dipukul keras di tengah cerita ia tiba-tiba
    merasa beratus-ratus kera berloncatan mengepungnya
    dan merobek-robek tubuhnya dan menguburkannya di
    bawah tumpukan batu di dasar laut.

1973

Sumber: Hujan Bulan Juni (1994)

Analisis Puisi:

Puisi "Di Banjar Tunjuk, Tabanan" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan sebuah pertunjukan gamelan di sebuah banjar di Tabanan, Bali. Namun, di balik keindahan musik dan tari yang ditampilkan, terdapat penggambaran yang kuat tentang perang batin seseorang yang terjadi di tengah-tengah pertunjukan.

Penggambaran Pertunjukan Gamelan: Puisi ini dimulai dengan deskripsi tentang pemukul gendang yang membayangkan dirinya sebagai karakter-karakter dalam epik Ramayana yang sedang terjadi dalam pertunjukan gamelan. Hal ini menggambarkan suasana yang kaya akan budaya dan tradisi Bali, di mana seni pertunjukan seperti gamelan sering mengambil tema-tema dari mitologi Hindu.

Kontras dengan Realitas Pribadi: Meskipun suasana pertunjukan gamelan begitu indah dan meriah, ada kontras yang kuat dengan realitas pribadi seseorang yang terjadi di tengah-tengah pertunjukan. Pemukul gendang tiba-tiba merasa diserang oleh ratusan kera yang merobek dan mengubur tubuhnya di dasar laut. Hal ini menggambarkan perang batin yang terjadi di dalam dirinya, yang mungkin disebabkan oleh ketegangan atau konflik emosional yang sedang dialaminya.

Penggunaan Imajinasi dalam Kebudayaan Bali: Penyair menggunakan imajinasi untuk mengekspresikan perang batin yang dialami oleh pemukul gendang. Dalam budaya Bali, imajinasi dan mitologi sering digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan pengalaman pribadi dan emosional.

Pesimisme dan Konflik Batin: Puisi ini menciptakan suasana yang gelap dan pesimis melalui penggambaran perang batin yang terjadi di dalam diri pemukul gendang. Konflik antara realitas eksternal yang indah dan realitas internal yang penuh dengan ketegangan menciptakan ketegangan yang kuat dalam puisi ini.

Puisi "Dia Banjar Tunjuk, Tabanan" adalah sebuah puisi yang menggambarkan pertunjukan gamelan di Bali dan kontrasnya dengan perang batin yang dialami oleh salah satu pemainnya. Dengan menggunakan gambaran budaya dan imajinasi, puisi ini menyampaikan pesan tentang konflik internal dan kompleksitas emosi yang mungkin dialami oleh individu di tengah-tengah keindahan budaya dan tradisi.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Di Banjar Tunjuk, Tabanan
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.