Puisi: Garis (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Garis" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah puisi yang menyentuh hati dan mengandung makna tentang perpisahan, kehilangan, dan perasaan ...
Garis


Menyayat garis-garis hitam
atas warna keemasan; di musim apa
Kita mesti berpisah tanpa
membungkukkan selamat jalan?

Sewaktu cahaya tertoreh
ruang hening oleh bisik pisau; Dikau-kah
debu, bianglala itu,
kabut diriku?

Dan garis-garis tajam (berulang
kembali, berulang 
ditolakkan) atas latar keemasan
pertanda aku pun hamil. Kau-tinggalkan.


Sumber: Ayat-Ayat Api (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Garis" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah puisi yang mengandung makna mendalam tentang perpisahan, kehilangan, dan perasaan seorang penyair. Dalam puisi ini, garis-garis hitam yang menyayat atas warna keemasan mencerminkan perasaan pahit dan pilu ketika harus berpisah dengan seseorang yang dicintai. Puisi ini juga mengeksplorasi perasaan tentang kehilangan dan rasa hamil dalam kesedihan. Kita akan membahas tema, makna, dan gaya bahasa yang terkandung dalam puisi ini.

Perpisahan dan Rasa Kehilangan: Puisi ini mencerminkan perasaan kehilangan ketika harus berpisah dengan orang yang dicintai. Penyair merasa sedih dan menyayangkan saat-saat terpisah, dan menggambarkan perpisahan itu dengan gambaran garis-garis hitam di atas warna keemasan. Garis-garis hitam tersebut dapat menjadi simbol batas atau jarak antara penyair dan orang yang dicintainya.

Simbolisme Warna dan Cahaya: Penggunaan warna keemasan dan cahaya tertoreh dalam puisi ini menggambarkan momen-momen indah dan bersinar dalam hubungan yang kemudian digantikan dengan garis-garis hitam yang menyayat dan mendalam. Simbolisme warna dan cahaya menciptakan kontras yang kuat antara keceriaan dan kehancuran perasaan.

Kehamilan Emosi: Puisi ini menciptakan perasaan hamil emosi ketika penyair merasa ditinggalkan. Garis-garis tajam yang berulang merupakan perwujudan dari luka emosional yang terjadi berulang kali, seperti patah hati yang mengulang-ulang kesedihan.

Gaya Bahasa yang Puitis: Gaya bahasa dalam puisi ini sangat puitis dan mengandung kekuatan emosi. Penggunaan kata-kata yang tepat dan kalimat yang padu menciptakan gambaran yang kuat dalam pikiran pembaca. Puisi ini menggambarkan perasaan penyair dengan penuh penghayatan dan menyentuh hati pembaca.

Puisi "Garis" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah puisi yang menyentuh hati dan mengandung makna tentang perpisahan, kehilangan, dan perasaan mendalam seorang penyair. Garis-garis hitam yang menyayat di atas warna keemasan menggambarkan kontras antara momen indah dan kehancuran perasaan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti sejati dari perpisahan dan bagaimana emosi dapat mempengaruhi pikiran dan hati seseorang. Gaya bahasa yang puitis dan menghayati berhasil menciptakan gambaran yang mendalam tentang perasaan penyair dalam menghadapi perpisahan dan kehilangan orang yang dicintai.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Garis
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.