Puisi: Harmoni (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Harmoni" karya Taufiq Ismail menggambarkan konflik dan ketegangan dalam sebuah konteks demonstrasi atau perjuangan.
Harmoni


Enam barikade telah dipasang
Pagi ini
Ketika itu langit pucat
Di atas Harmoni

Senjata dan baju-baju perang
Depan kawat berduri
Kota yang pengap
Gelisah menanti

Bendera setengah tiang
Di atas Gayatri
Seorang ibu menengadah
Menyeka matanya yang basah.


1966

Sumber: Tirani dan Benteng (1993)

Analisis Puisi:
Puisi "Harmoni" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan gambaran dari situasi dan emosi dalam sebuah konflik atau demonstrasi.

Setting yang Membingungkan: Puisi ini membuka dengan penggambaran enam barikade yang dipasang di pagi hari di Harmoni. Penggunaan setting ini menciptakan atmosfer yang membingungkan dan menciptakan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Perasaan Gelisah: Puisi ini menciptakan perasaan gelisah yang terasa dari gambaran langit yang pucat dan kota yang pengap. Hal ini mencerminkan suasana yang tegang dan ketegangan yang mungkin dirasakan oleh para peserta demonstrasi.

Simbolisme Bendera Setengah Tiang: Bendera yang dikibarkan setengah tiang adalah simbol kesusahan atau berkabung yang sering kali dikibarkan sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah meninggal. Dalam konteks puisi ini, ini bisa menggambarkan bahwa ada korban atau perasaan kesedihan yang melanda tempat ini.

Penggambaran Emosi Seorang Ibu: Puisi ini mencapai puncaknya dengan penggambaran seorang ibu yang menengadah sambil menyeka matanya yang basah. Ini adalah gambaran yang sangat emosional dan menggambarkan bahwa konflik ini tidak hanya memengaruhi para peserta demonstrasi, tetapi juga orang-orang yang mereka cintai dan masyarakat pada umumnya.

Keinginan untuk Harmoni: Judul puisi, "Harmoni," mungkin menunjukkan keinginan untuk perdamaian dan keselarasan di tengah konflik dan ketegangan. Meskipun ada konflik dan perjuangan, ada dorongan untuk mencapai kedamaian dan keselarasan.

Puisi "Harmoni" menggambarkan konflik dan ketegangan dalam sebuah konteks demonstrasi atau perjuangan. Ini menyoroti perasaan gelisah, keinginan untuk harmoni, dan dampak emosional yang dirasakan oleh individu dan masyarakat selama situasi tersebut.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Harmoni
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.