Puisi: Kekasih yang Kelu (Karya Asrul Sani)

Puisi "Kekasih yang Kelu" karya Asrul Sani menggambarkan perasaan kehilangan, kekecewaan, dan penderitaan akibat perpisahan dengan seorang kekasih.
Kekasih yang Kelu
(Untuk seorang sahabat)

Air mata, adalah sekali ini air mata dari hati
yang mengandung durja,
Dan kelulah kekasih senantiasa berpisah
Tiadalah lagi senyum yang akan timbul karena suatu kemenangan
Habislah segala kenangan-selalu pada fajar-selalu
yang membawa harap.

Sudah tahu, suatu kesalahan sekali,
Telah merobah titik asal harap,
Dan karena gelombang yang memukul tinggi
dengan segala rahasia dan senjata yang ada dalam kerajaannya
Telah jadikan suatu cinta yang marak-hidup lepas dari lembaga
Dan gamitan tangan dan mata berhenti pada suatu keluh
sedan dari jiwa yang berduka.

Bangunlah kekasih, berilah daku bahagia,
Dari segala cahaya yang ada padamu.
Bagiku, keluhan yang lama akan
Mematikan segala tindakan,
Membuat lagak tidak punya tokoh
Ucapan kehilangan asal dan bekas
Serta ini pulau-banyak dan intan laut yang kukasihi,
Akan menjadi suatu bencana dari kelumpuhan orang berpenyakit pitam

Aku akan hilang-lenyap, tiada meninggalkan nama.
Suatu sedih sangsai dari diriku,
Atas suatu panggilan dengan suara kecil
Dari laki-laki di depan laut di belakang gunung.

Berikan suatu pekikan peri,
Dan ini akan lebih membujuk
Dari suatu mulut terbuka, tapi tiada berkata.
Air mata yang terbayang, tetapi tiada berlinang
Dari suatu kebisuan, dari suatu kebisuan

Jika ini adalah suatu impian,
Maka janganlah bermimpi,
bagaimanapun terang malam.
Sedang daku akan berjaga,
sampai sosok tali dan tiang
tergantung pada sinar pagi yang timbul.

Suatu khianat yang telah memakan cinta
suatu kebakhilan manusia yang enggan beryakin
suatu noda,
Dan suatu derita dan keluh uang mengelu
......................

Demikianlah sahabat mari berdoa,
mari berdoa,
kita akan berdoa,
kita akan berdoa, kita akan berdoa
kita akan berdoa, untuk pagi hari yang akan timbul.

1949

Sumber: Tiga Menguak Takdir (1950)

Analisis Puisi:
Puisi "Kekasih yang Kelu" karya Asrul Sani adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kehilangan, kekecewaan, dan penderitaan akibat perpisahan dengan seorang kekasih.

Perasaan Kehilangan: Puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan yang mendalam. Penyair mengungkapkan bahwa air mata pertama kali mengalir dari hati yang mengandung durja (keder). Ini adalah ungkapan tentang betapa dalamnya perasaan kehilangan tersebut.

Pisah yang Menyakitkan: Puisi ini menyoroti pemisahan yang sangat menyakitkan antara kekasih. Penyair menyebut bahwa kekasih senantiasa berpisah, dan tidak ada lagi senyum kemenangan yang akan timbul. Ini menciptakan atmosfer kesedihan dan kekecewaan.

Perubahan dalam Cinta: Puisi ini menggambarkan perubahan dalam hubungan cinta. Awalnya, cinta itu penuh dengan harapan dan kenangan indah, tetapi kemudian berubah menjadi sesuatu yang penuh dengan penderitaan dan keluh kesah.

Kesedihan yang Mendalam: Penyair menggunakan bahasa yang kuat untuk menggambarkan kesedihannya. Ia merasa bahwa keluhannya akan mematikan segala tindakan dan mengakibatkan ketidakberdayaan. Ini menciptakan gambaran kesedihan yang mendalam.

Harapan dan Penantian: Meskipun penyair mengungkapkan perasaan kehilangan dan kesedihan, ia juga menyiratkan harapan. Ia berdoa untuk pagi yang akan datang, menciptakan nuansa penantian dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Simbolisme Alam: Puisi ini menggunakan simbolisme alam, seperti laut, gunung, dan sinar pagi, untuk menggambarkan perasaan dan perubahan dalam perasaan penyair.

Perubahan Emosi: Puisi ini mencerminkan perubahan emosi penyair dari kebahagiaan awal dalam cinta menjadi kesedihan yang mendalam dan penderitaan akibat pemisahan.

Puisi "Kekasih yang Kelu" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan manusia yang kompleks dalam hubungan cinta, termasuk perubahan emosi dari kebahagiaan menjadi kesedihan. Ia juga menciptakan perasaan harapan dan penantian untuk masa depan yang lebih baik, meskipun ada rasa kekecewaan yang mendalam.

Asrul Sani
Puisi: Kekasih yang Kelu
Karya: Asrul Sani

Biodata Asrul Sani:
  • Asrul Sani lahir pada tanggal 10 Juni 1926 di Sumatera Barat.
  • Asrul Sani meninggal dunia pada tanggal 11 Januari 2004 (ada usia 77 tahun) di Jakarta, Indonesia.
  • Asrul Sani adalah salah satu pelopor Angkatan '45 (bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin).
© Sepenuhnya. All rights reserved.