Puisi: Keluar dari Hidup (Karya Sosiawan Leak)

Puisi "Keluar dari Hidup" karya Sosiawan Leak menggambarkan perjalanan manusia dalam merenungi kehidupan dan menghadapi eksistensialisme, di mana ....
Keluar dari Hidup


Aku butuh sesuatu
lamat-lamat kukenal, semacam misteri;
kuajak masuk ke kesepian kluwung,
garis laut dan pekak hawa gunung
dan kamu; sesuatu yang lamat-lamat kukenal itu
duduk sepi di sampingku
tidak tersenyum tidak berduka
sementara gelap dan sepi di luar kita
cuma sibuk suara serangga,
angin atau daunan yang menjatuhkan embun
sunyi sendiri tak akan jaga oleh keriuhan itu
sebab ia telah lelap menyelinap
di kehangatan kita.

Aku butuh sesuatu
lamat-lamat kukenal, semacam misteri;
bukankah kadang kita butuh keluar dari hidup?
menggila dengan aku!
sebelum akhirnya
seperti salmon;
setelah bertelur, berakhir
di tempat yang sama pada saat dilahirkan.


Solo, 7 Oktober 2006

Sumber: Dunia Bogambola (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Keluar dari Hidup" karya Sosiawan Leak menggambarkan perjalanan manusia dalam merenungi kehidupan dan menghadapi eksistensialisme, di mana kebutuhan untuk memahami makna hidup dan hubungan dengan alam dan diri sendiri menjadi sorotan utama. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti hidup, kesunyian, dan keterhubungan dengan alam serta kebutuhan untuk menemukan makna eksistensi.

Pencarian Makna Hidup: Puisi ini mengungkapkan rasa kebutuhan dan penasaran manusia dalam mencari sesuatu yang misterius dan belum sepenuhnya dipahami. Pencarian ini dapat diartikan sebagai usaha untuk memahami makna hidup yang lebih dalam dan abstrak.

Keterhubungan dengan Alam: Gambaran alam dalam puisi ini, seperti garis laut, hawa gunung, dan suara serangga, menciptakan atmosfer yang memperlihatkan keterhubungan manusia dengan alam. Hal ini menunjukkan bahwa alam menjadi bagian dari eksistensi manusia dan memiliki pengaruh dalam perenungan mereka.

Pertentangan Antara Kesepian dan Kehangatan: Penyair menggambarkan kontras antara kesepian dan kehangatan hubungan manusia dengan alam. Meskipun kesepian dan gelap hadir di luar kita, ada rasa kehangatan dan keterhubungan dalam diri manusia yang tidak selalu terpengaruh oleh keriuhan di sekitar.

Menghadapi Kematian: Puisi ini menghadirkan simbolisme salmon yang setelah bertelur, akhirnya kembali ke tempat kelahirannya. Hal ini dapat diartikan sebagai analogi untuk manusia yang pada akhirnya menghadapi kematian dan kembali ke asalnya. Metafora ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang siklus kehidupan dan kematian.

Pertanyaan Eksistensial: Dengan mengajukan pertanyaan "bukankah kadang kita butuh keluar dari hidup?", penyair merenungkan tentang kompleksitas dan tantangan hidup manusia. Pertanyaan ini mengajak pembaca untuk merenungkan mengenai perasaan terjebak, eksistensialisme, dan kebutuhan untuk mengejar makna eksistensi.

Puisi "Keluar dari Hidup" menggambarkan perjalanan manusia dalam mencari makna hidup, keterhubungan dengan alam, dan pertentangan antara kesepian dan kehangatan. Dengan menggunakan gambaran alam dan simbolisme, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang eksistensialisme, siklus hidup dan kematian, serta pentingnya menjalani hidup dengan pemahaman yang lebih dalam.

Sosiawan Leak
Puisi: Keluar dari Hidup
Karya: Sosiawan Leak

Biodata Sosiawan Leak:
  • Sosiawan Leak (nama asli Sosiawan Budi Sulistyo) lahir pada tanggal 23 September 1967 di Kampung Somadilagan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.