Puisi: Ketika Kau Tak Ada (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Ketika Kau Tak Ada" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan perasaan kehilangan dan kerinduan yang mendalam terhadap seseorang yang tidak ...
Ketika Kau Tak Ada
Pour Donne


ketika kau tak ada, masih tajam seru jam dinding itu,
jendela tetap seperti matamu
nafas langit pun dalam dan biru, hanya aku yang
menjelma kata, mendidih, menafsirkanmu

kau mungkin jalan menikung-nikung itu
yang menjulur dari mimpi, yang kini
mesti kutempuh, sebelum sampai di muaramu
sungguh tiadakah tempat berteduh di sini?

kalau tak ada di antara jajaran cemara itu
kepada Siapa meski kucari jejak nafasmu?
magrib begitu deras, ada yang terhempas
tapi ada goresan yang tak akan terkelupas


1989

Sumber: Mata Pisau (1974)

Analisis Puisi:
Puisi "Ketika Kau Tak Ada" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kehilangan dan kerinduan yang mendalam terhadap seseorang yang tidak hadir. Puisi ini menyajikan gambaran tentang bagaimana perasaan dan pikiran seseorang berinteraksi dengan lingkungan dan kenangan ketika seseorang yang dicintai tidak ada di sisinya.

Tema Sentral: Tema utama dalam puisi ini adalah kekosongan yang dirasakan ketika seseorang yang dicintai tidak ada, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi persepsi dan pengalaman penutur puisi terhadap dunia di sekitarnya.

Kehilangan dan Kehampaan: Puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan dan kehampaan ketika "kau tak ada". Jam dinding yang tajam serunya dan jendela yang tetap seperti matamu menjadi simbol dari bagaimana waktu dan pandangan terasa berbeda ketika kehadiran yang diinginkan tidak ada. Penyair merasa sendiri dan mencari pengganti dengan kata-kata dan interpretasi dalam upaya untuk mengisi kekosongan yang dirasakan.

Kerinduan dan Perjalanan Spiritual: Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual atau mental penutur puisi ketika mencari jejak kehadiran yang hilang. Penyair membayangkan bahwa orang yang dicintai mungkin "jalan menikung-nikung itu" dari mimpi, mengindikasikan bahwa rasa kerinduan itu membentuk perjalanan yang kompleks dan tak terduga. Penyair merasa perlu menemukan tempat berteduh, atau pelarian, dari kekosongan yang dirasakannya.

Kenangan yang Abadi: Pada akhir puisi, terdapat ungkapan tentang kenangan yang abadi dan takkan terkelupas. Goresan yang tak akan terkelupas dapat mengacu pada bekas kenangan atau pengaruh orang yang dicintai yang tetap ada meskipun fisiknya tidak hadir. Hal ini menggambarkan betapa kuatnya pengaruh dan keberadaan seseorang dalam hidup penutur puisi.

Bahasa dan Imaji: Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya dengan imaji-imaji yang kuat untuk menggambarkan perasaan dan pikiran penutur puisi. Imaji jam dinding yang tajam seru, jendela yang seperti mata, dan perjalanan menikung-nikung menghidupkan perasaan kehilangan dan kerinduan.

Puisi "Ketika Kau Tak Ada" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan kekosongan dan kerinduan yang mendalam ketika seseorang yang dicintai tidak hadir. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang bagaimana perasaan dan pikiran seseorang berinteraksi dengan lingkungan dan kenangan dalam keadaan kehilangan, serta tentang keabadian kenangan dalam konteks perasaan dan pemikiran manusia.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Ketika Kau Tak Ada
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.