Puisi: Lewat Jendela (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Lewat Jendela" karya Taufiq Ismail menghadirkan gambaran-gambaran yang indah dan membangkitkan perasaan melalui penggunaan bahasa yang kaya ...
Lewat Jendela

Sebuah jendela meraihkan malam bagiku
Seperti beribu malam yang lain. Ia berkiut
Pada engsel waktu
Ia membawa tempias. Debu
Dan cahaya bulan persegi
Yang jatuh miring ke atas meja tulis.

Dua daun paru-paru yang menapasi kamar ini
Setiap bayangan menyelinap, rusuh diburu
Berkiut pada engsel waktu
Di seberang awan tersangkut di pucuk-pucuk cemara
Memberi siang. Matahari. Langit
Di waktu jarum berpacu dengan angin.

Bisik renyai sore gerimis, turun tertegun
Kulekapkan dahiku ke kaca.
Dan kuguratkan
Namamu di atasnya perlahan
Dengan jariku yang gemetaran
Pada kaca gerimis berlinangan

1960

Analisis Puisi:
Puisi "Lewat Jendela" karya Taufiq Ismail adalah sebuah refleksi yang indah tentang pengalaman manusia melalui lensa jendela. Dalam puisi ini, penyair menghadirkan gambaran-gambaran yang indah dan membangkitkan perasaan melalui penggunaan bahasa yang kaya dan imaji yang kuat.

Jendela sebagai Metafora Kehidupan: Jendela dalam puisi ini menjadi metafora kehidupan yang membuka jendela menuju dunia luar. Ia bukan sekadar alat untuk memandang ke luar, tetapi juga merupakan perantara antara dunia internal dan eksternal seseorang. Jendela menciptakan pemisahan, tetapi juga memungkinkan keterhubungan dengan dunia di sekitarnya.

Hubungan dengan Alam dan Waktu: Penyair menggambarkan hubungan yang erat antara jendela, alam, dan waktu. Cahaya bulan yang jatuh miring ke atas meja tulis menciptakan suasana malam yang tenang dan mempesona. Daun-daun paru-paru yang menapasi kamar menciptakan gambaran alam yang hidup di dalam ruangan, sementara waktu berpacu dengan angin di luar sana.

Cahaya dan Bayangan
Penggunaan cahaya bulan yang jatuh miring dan bayangan yang menyelinap melalui jendela menciptakan kontras yang menarik antara terang dan gelap, harapan dan kegelapan, kejelasan dan ketidakpastian. Hal ini mencerminkan kompleksitas manusia dan kehidupan itu sendiri.

Pengalaman Pribadi dan Nostalgia: Di bagian terakhir puisi, penyair menciptakan momen intim dan penuh nostalgia saat mengukir nama seseorang di kaca gerimis yang berlinangan. Tindakan ini menciptakan gambaran tentang kerinduan, kebersamaan, dan ingatan yang mendalam.

Keindahan dalam Kesederhanaan: Puisi ini menunjukkan keindahan dalam kesederhanaan, di mana penyair menemukan keindahan dalam momen-momen sehari-hari seperti melihat melalui jendela saat hujan gerimis. Pengalaman sederhana ini diangkat menjadi sesuatu yang penuh makna dan mempesona melalui penggunaan bahasa yang halus dan imaji yang indah.

Puisi "Lewat Jendela" karya Taufiq Ismail adalah sebuah perjalanan melalui pengalaman manusia dan hubungannya dengan alam, waktu, serta ingatan pribadi. Dengan penggunaan bahasa yang kaya dan imaji yang kuat, penyair berhasil menciptakan sebuah karya yang menginspirasi dan menghadirkan keindahan dalam momen-momen sederhana kehidupan sehari-hari.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Lewat Jendela
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.