Puisi: Pohon Pisang di Pinggir Kali (Karya Afrizal Malna)

Puisi "Pohon Pisang di Pinggir Kali" menawarkan pengalaman batin yang dalam dan penuh dengan makna. Melalui metafora pohon pisang dan aliran kali, ...
Pohon Pisang di Pinggir Kali

Sekali engkau datang di luar keramaian benda-benda, dan menulismu, seperti mengubah setiap yang bergerak jadi kematian. Waktu menyimpan engkau di situ, tak berpikir lagi tentang hari-hari datang dan pergi.

Seseorang terus menulis di situ, seperti pohon pisang di pinggir kali, menyaksikan air mengalir tak sama dari hari ke hari. Setiap melangkah, dunia di belakangnya berubah jadi jurang yang memelukmu. Ia datang padamu seperti gagasan, bahwa semua akan mati.

Sekali engkau datang di luar keramaian benda-benda, kakimu kisah-kisah semata, yang menulis setiap sisi gelap, dari yang terdiam tak terucapkan. Lalu jurang menganga lagi di belakangnya, menulismu, seperti tahu, semua yang harus pergi menyudahi kata.

1988

Sumber: Arsitektur Hujan (1995)

Analisis Puisi:

Puisi "Pohon Pisang di Pinggir Kali" karya Afrizal Malna adalah sebuah karya yang penuh dengan gambaran metaforis dan refleksi tentang keberadaan manusia dalam dunia yang terus berubah.

Isolasi dan Refleksi Diri: Penyair menggambarkan suasana isolasi atau pemisahan diri dari keramaian benda-benda dan aktivitas sehari-hari. Secara metaforis, pohon pisang di pinggir kali menjadi simbol keberadaan yang terpisah dari keramaian dunia, tempat di mana seseorang dapat merenung dan meresapi keheningan.

Perubahan dan Kematian: Dalam puisi ini, aliran waktu direpresentasikan sebagai sebuah kekuatan yang mengubah segalanya, seperti air yang mengalir tak sama setiap harinya. Pohon pisang yang menjadi saksi terhadap perubahan ini juga menjadi simbol kematian dan kehancuran, yang menyadarkan akan ketidakkekalan segala sesuatu.

Penulisan sebagai Proses Kreatif: Proses menulis dalam puisi ini dianggap sebagai cara untuk menangkap esensi kehidupan yang tersembunyi di balik keheningan dan kegelapan. Tulisan menjadi cara untuk menghadapi kenyataan bahwa segala sesuatu pada akhirnya akan lenyap dan berakhir.

Kesadaran akan Keterbatasan: Puisi ini juga menyampaikan kesadaran akan keterbatasan manusia dalam menghadapi perubahan dan kematian. Meskipun seseorang menulis dan merenung, namun pada akhirnya semua yang ada di dunia ini akan berakhir, dan hal tersebut disadari sebagai bagian dari kehidupan.

Kesunyian dan Kedalaman Makna: Melalui gambaran suasana sunyi di pinggir kali, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang makna keberadaan dan ketidakpastian hidup. Kesunyian tersebut menjadi wadah bagi refleksi diri dan pemahaman yang lebih dalam tentang aliran waktu dan perubahan yang tak terelakkan.

Puisi "Pohon Pisang di Pinggir Kali" menawarkan pengalaman batin yang dalam dan penuh dengan makna. Melalui metafora pohon pisang dan aliran kali, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang perubahan, kematian, dan refleksi diri dalam kehidupan manusia. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenung tentang hakikat keberadaan dan arti hidup di tengah arus waktu yang terus berjalan.

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Pohon Pisang di Pinggir Kali
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.