Puisi: Ranjang Ibu (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Ranjang Ibu" karya Joko Pinurbo menggambarkan perasaan seorang anak yang sedang merawat ibunya yang sakit.
Ranjang Ibu


Ia gemetar naik ke ranjang
sebab menginjak ranjang serasa menginjak
rangka tubuh ibunya yang sedang sembahyang.
Dan bila sesekali ranjang berderak atau berderit,
serasa terdengar gemeretak tulang
ibunya yang sedang terbaring sakit.


2004

Sumber: Baju Bulan (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Ranjang Ibu" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya sastra yang singkat tetapi sangat kuat dalam menggambarkan perasaan seorang anak yang sedang merawat ibunya yang sakit. Puisi ini menghadirkan gambaran emosional yang dalam dan meresahkan.

Gambaran tentang Anak yang Merawat Ibu: Puisi ini menghadirkan gambaran seorang anak yang merawat ibunya yang sedang sakit. Ia menyentuh aspek-aspek fisik dan emosional dari pengalaman ini. Penulis menggunakan ranjang sebagai metafora untuk menggambarkan hubungan yang rumit antara anak dan ibunya dalam situasi yang sulit.

Ketidaknyamanan dan Rasa Sakit: Puisi ini menciptakan gambaran ketidaknyamanan dan rasa sakit yang dirasakan oleh anak tersebut ketika ia harus naik ke ranjang yang seolah-olah memiliki makna simbolis. Ranjang itu serasa seperti sesuatu yang sakral dan kengerian yang dihadapinya ketika ibunya sakit.

Gugup dan Cemas: Kata-kata seperti "gemetar" dan "naik ke ranjang" menggambarkan gugupnya anak tersebut dalam menghadapi situasi ini. Ia merasa cemas dan takut, bahkan ketika ia tahu bahwa ibunya sedang berdoa, sesuatu yang pada umumnya dianggap sebagai tindakan baik.

Kekuatan Metafora: Penulis menggunakan metafora ranjang sebagai sarana untuk menggambarkan perasaan anak tersebut. Ranjang menjadi simbol fisik yang memengaruhi perasaan dan pikiran anak. Ini menunjukkan kekuatan dalam menggunakan gambaran dan metafora untuk menyampaikan perasaan dan emosi yang mendalam.

Perasaan Meresahkan: Ketika ranjang tersebut "berderak" atau "berderit," anak tersebut merasa seperti ia mendengar suara ibunya yang menderita. Perasaan meresahkan ini memunculkan gambaran yang mengganggu dan menggugah perasaan pembaca.

Makna dalam Kesederhanaan: Meskipun puisi ini singkat, ia memiliki makna yang mendalam dalam menggambarkan perasaan anak yang merawat ibunya yang sakit. Puisi ini mengingatkan kita akan kompleksitas hubungan anak dan orang tua serta perasaan yang timbul dalam situasi-situasi sulit.

Puisi "Ranjang Ibu" adalah contoh kuat tentang bagaimana seorang penulis dapat menggunakan kata-kata dengan bijak untuk menggambarkan perasaan, emosi, dan perasaan yang dalam. Dalam kesederhanaannya, puisi ini menyentuh hati pembaca dan mengingatkan kita akan pentingnya kasih sayang dan perhatian terhadap orang yang kita cintai, terutama dalam saat-saat sulit seperti sakitnya seorang ibu.

Puisi Ranjang Ibu
Puisi: Ranjang Ibu
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.